Â
Pada tahun 2019 terjadi wabah covid-19 yang memberikan dampak sangat luas pada berbagai aspek kehidupan, salah satunnya termasuk sektor pendidikan. Agar mengurangi resiko penyebaran covid-19 pendidikan di Indonesia, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) melakukan sistem pembelajaran jarak jauh atau dikenal dengan daring, pembelajaran tersebut menggunakan bantuan gadget. Perubahan drastis tersebut menimbulkan pengaruh positif maupun pengaruh negatif bagi pelajar. Selain itu penggunaan gadget terhadap pelajar juga dapat disebabkan dengan adannya kemajuan perkembangan teknologi yang semakin canggih.
Penggunaan gadget memberikan pengaruh positif bagi pelajar yaitu kemudahan dalam berkomunikasi, kemudahan dalam mengakses informasi sehingga meningkatkan pengetahua maupun wawasan, meningkatkan peluang belajar dan membuat pembelajaran lebih inovatif melaui aplikasi yang edukatif serta juga dapat meningkatkan kreatifitas diri atau sebagai tempat untuk mengekspresikan diri seperti pembuatan vlog, konten yang positif.
Meskipun gadget memberikan aksebilitas yang fleksibel namu juga memberikan pengaruh negatif bagi pelajar mulai dari membuat kecenderungan atau ketergantungan pada gadget, kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, sulit berinteraksi sosial secara langsung,dapat menganggu konsentrasi belajar dan kecurangan saat pelaksanaan ujian. Gadget juga dapat menganggu Kesehatan yaitu menurunkan psikologis seperti terjadinnya bullying, adannya sikap mudah marah, kecemasan yang berlebihan,sulit tidur dan iritasi mata akibat paparan layer dari gadget tersebut.
Penggunaan gadget dapat memberikan pengaruh yang bevariasi dari segi poisitf maupun segi negatif tergantung dari penggunaannya, mulai dari waktu pemakaian gadget, konten yang diakses, platform atau aplikasi yang digunnakan. Peran orang tua maupun peran dari guru sangat diperlukan dalam pengawasan penggunaan gadget terhadap pelajar, terutama di bidang sektor pendidika, diharapkan  penggunaan gadget dalam media pembelajaran sangat diperhatikan karena agar mengurangi rasa kecenderungan atau kecurangan dalam pelaksaan ujian.
