Mohon tunggu...
Hilda Irach
Hilda Irach Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kiat Penulisan Jurnalistik dari Seorang Wartawan Senior

8 November 2020   23:57 Diperbarui: 9 November 2020   00:25 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliah umum why journalistic writing is matter secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Senin (2/11/2020)

Jakarta - Menjadi seorang jurnalis memang tidak mudah, terdapat banyak rintangan dan tantangan. Inilah yang kerap dirasakan Hermien Y. Klende, seorang Pemimpin Redaksi Tempo English Weekly & Anggota Pengurus Tempo di Grup Media Tempo. Mendapati berbagai pengalaman atau lika-liku dalam meliput berita menjadi suatu hal yang ingin di bagikan kepada kalangan muda yang ingin terjun menjadi wartawan.

Dalam kuliah umum yang berjudul Why journalistic writing is matter, Hermien membagikan ilmu serta pengalamannya kepada mahasiswa ilmu komunikasi UPN Veteran Jakarta. Kuliah umum yang dilaksanakan melaui Aplikasi  Zoom meeting pada Senin(02/11/2020), memperoleh antusiasme dari para mahasiswa yang memiliki minat tinggi untuk menjadi seorang  wartawan.

Seorang jurnalis senior yang sudah berkecimpung di dunia jurnalis selama 27 tahun lamanya itu mengatakan untuk menjadi seorang wartawan, ketika melakukan wawancara, seseorang  harus bisa menempatkan diri menjadi pendengar yang baik. Buatlah seolah-olah wawancara tersebut merupakan obrolan dengan seorang teman dekat.

"Jika kalian ingin menjadi seorang wartawan, lupakan semua catatan, rekaman, You Seat and You Talk. Kalau kita bisa pegang hati orang istilahnya isi uang didompet bisa ditanyakan, ukuran pakaiannya, hingga masalah rumah tangganya bisa ditanyakan." Kata Hermien

Kuliah umum ini menjelaskan mengenai kiat penulisan jurnalistik hingga tembus ke media massa. Fokus Hermien adalah menjelaskan bagaimana cara menulis feature yang baik dan bisa dinilai menarik oleh publik. Ia mengatakan ada perbedaan dari penulisan feature dengan penulisan berita hardnews dan opini.

Hermien mengatakan penulisan feature bukan hanya sekedar memberikan informasi kepada publik namun juga bersifat entertaining atau menghibur.  Ia mengatakan, feature tentang Human interest paling digemari oleh para jurnalis. Alasannya adalah banyak orang yang lebih tertarik dengan kisah kemanusiaan tersebut.

" Karena pada dasarnya otak manusia itu senang di entertain, jadi ketika kita membuat cerita dan ternyata membuat orang senang, people will coming back into your blog! " tuturnya.

Untuk membuat sebuah feature yang menarik, wartawan harus memperhatikan struktur klasik piramida terbalik yang terdiri dari judul, waktu, kepala berita (lead), tubuh berita dan tambahan.

Hermien menekankan bahwa lead adalah kunci dari pembukaan sebuah cerita, ia mengibaratkan lead sebagai gerbang rumah. Lead digambarkan sebagai  Pintu rumah yang dihiasi tanaman cantik yang bergelantungan membuat siapapun yang melihatnya akan merasa sangat tertarik.

" Lead yang kuat adalah ketika semakin kebawah, lead dapat membawa ritme yang bagus bagi cerita kita. Ketika leadnya kuat, batang tubuhnya kuat, kemudian bridging nya kuat, closingnya kuat maka akan diperoleh cerita yang bagus " ujar Hermien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun