Pandemi Covid-19 sudah berlangsung kurang lebih satu tahun lamanya di Indonesia  yang mengakibatkan disrupsi teknologi kian terjadi di dunia pendidikan, pembelajaran tatap muka yang dulunya dilaksanakan 100% disekolah, secara tiba-tiba mengalami perubahan yang amat sangat drastis. Berawal di masa Pandemi yang kegiatan pendidikan dialihkan 100 secara daring, hingga kini dalam situasi New Normal pun masih dibelakukan Hybrid (50% daring, 50% Luring) demi memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19 di Indonesia.
Dalam hal ini, Lembaga pendidikan di tuntut untuk mampu beradaptasi dengan situasi dan mampu membuat Inovasi baru agar proses pembelajaran terus berlanjut meskipun dilakukan secara Hybrid tanpa menghilangkan esensinya.
Tidak lepas dari hal ini, peran dan kontribusi dari lembaga pendidikan juga dibutuhkan dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19 ini.
Beberapa Lembaga pendidikan di Indonesia yang bergerak dan berperan aktif dalam dunia Kesehatan tentunya memiliki peran dan kontribusi khusus dalam menangani covid-19 ini, salah satunya adalah Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.Â
- Strategi UNISA dalam menangani Covid-19
Secara Institusional, UNISA Yogyakarta dulunya adalah STIKES ‘Aisyiyah yang kemudian berubah menjadi UNISA pada tahun 2016 lalu, dan mendeklarasikan diri sebagai Universitas berwawasan Kesehatan.
Dalam proses menangani Covid-19 ini, UNISA menyediakan Hand sanitizer dan tempat cuci tangan di setiap ruangannya. Selain itu UNISA juga membentuk Satgas Covid-19 sejak bulan Maret 2020 lalu, terdiri dari tim logistik, tim publikasi dan informasi dan tim rujukan. Satgas di UNISA ini, diberikan beberapa kewenangan, mulai dari Menyusun hal-hal yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 hingga membuat Standart Operating Procedure (SOP) untuk dilaksanakan.
Seperti yang diketahui, UNISA memiliki banyak Program Studi Kesehatan yang mengharuskan mahasiswanya melakukan praktikum. Mengingat keterbatasan di masa pandemi, pihak kampus pun Menyusun rancangan adaptasi agar mahasiswanya dapat memenuhi tugas, yaitu dengan cara adaptasi layananan-layanann kepada Stakeholder dan mahasiswa, serta adaptasi tentang cara kerja seluruh pegawai.
- Asrama Mahasiswa menjadi Shelter Pesantren Covid
Selain memerhatikan keberlangsungan kegiatan pembelajaran, UNISA juga banyak berkontribusi dan berperan dalam membantu upaya pemerintah dalam menangani pandemic.
UNISA Yogyakarta sempat menyiapkan Shelter khusus yang berfungsi sebagai tempat isolasi mandiri, Khusus bagi pasien Covid-19 asimpomatik atau tanpa gejala. Shelter tersebut diberi nama Pesantren Covid-19. Secara operasional shelter, UNISA bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sleman.
Pada awalnya, Â shelter UNISA tersebut hanya diperuntukkan bagi Mahasiswa, tenaga kerja, dan warga persyarikatan Muhammadiyah saja, akan tetapi, seiring berjalannya waktu, karena kebutuhan akan ruang isolasi semakin tak terbendung, Shelter UNISA pun di buka untuk masyarakat umum.