Mohon tunggu...
Hilda Arfelia
Hilda Arfelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Masyarakat dari Masa ke Masa

10 September 2024   21:17 Diperbarui: 10 September 2024   21:33 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara kronologis, definisi kesehatan masyarakat awalnya terbatas pada aspek-aspek yang sempit. Definisi yang paling awal menganggap kesehatan masyarakat sebagai usaha untuk menangani masalah-masalah sanitasi yang memengaruhi kesehatan. Dalam pengertian ini, kesehatan masyarakat dianggap identik dengan sanitasi. Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi sanitasi lingkungan dipandang sebagai bagian dari kegiatan kesehatan masyarakat. Ilmu kesehatan masyarakat (public health) menurut profesor Winslow (Leavel & Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.

Awal perkembangan kesehatan masyarakat dipelopori oleh 2 tokoh metologi Yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Asclepius dikenal sebagai seorang dokter yang melakukan pengobatan penyakit setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Higeia adalah seorang asisten dari Asclepius yang kemudian menjadi istri Asclepius. Higeia lebih menganjurkan kepada para ppasiennya agar mencegah penyakit dengan melalui hidup seimbang, menghindari makanan dan minuman yang beracun, mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, melakukan olahraga rutin, dan lain sebagainya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Asclepius lebih fokus pada pengobatan atau pendekatan kuratif. Pendekatan kuratif yang dilakukan oleh Asclepius memiliki sasaran individual yaitu hanya kontak dengan pasien sekali saja dan bersifat reaktif. Sedangkan Higeia lebih mengutamakan pada pencegahan dan melakukan pendekatan promotif. Pendekatan promotif yang dilakukan memiliki sasaran masyarakat dan bersifat proaktif.

Perkembangan kesehatan masyarakat dibagi dalam beberapa periode. Periode pertama adalah periode sebelum ilmu pengetahuan. Di periode ini telah ditemukan dokumen tertulis tentang pembuangan air limbah, drainase, pengaturan air minum dan pembuangan kotoran. Kemudian pada abad ke-7 terjadi endemi kolera di India dan pada abad ke-14 terjadi wabah pes di India dan Cina. Masyarakat mulai merasakan kepentingan kesehatan karena berbagai penyakit menular menyerang sebagian penduduk.

Periode kedua adalah periode ilmu pengetahuan. Pada abad di periode ini, Louis Pasteur menemukan vaksin sebagai pencegah penyakit, Anthony van Leeuwenhoek menemukan mikroskop, John Snow menemukan penyakit kolera yang disebabkan oleh kuman kolera, dan penemuan penemuan lain yang ada pada periode ini.

Periode ketiga adalah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejarah ini dimulai pada abad ke-16. Upaya pemberantasan cacar dan kolera, yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu, telah dimulai. Di tahun 1851, sekolah dokter Jawa untuk pendidikan dokter pribumi didirikan oleh dr. Bosch. Tahun 1913, Nederland Indische Artsen School (NIAS) didirikan di Surabaya. DI tahun 1967, ada seminar yang merumuskan program kesehatan masyarakat dan konsep puskesmas oleh Dr. Ahmad Dipodilogo. Dan kemudian di tahun 1968, puskesmas yang merupakan sistem pelayanan terpadu sebagai unit pelayanan kesehatan yang memberikan layanan kuratif dan preventif dikembangkan. Pada tahun 1888, didirikan sebuah laboratorium pusat di Bandung yang memainkan peranan sangat penting dalam usaha pemberantasan penyakit malaria, lepra, dan cacar, serta dalam bidang kesehatan masyarakat lainnya seperti gizi dan sanitasi.

Referensi:

- https://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/3169/1/TR-0002.pdf

- https://eprints.triatmamulya.ac.id/1397/1/73.%20Kesehatan%20Masyarakat.pdf 

- https://repository.iik-strada.ac.id/23/2/BUKU%20ILMU%20KESEHATAN%20MASYARAKAT.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun