Menurut definisi dari WHO, stroke adalah kondisi di mana terdapat gejala klinis yang muncul secara cepat, berupa gangguan neurologis fokal dan global, yang dapat memburuk dan bertahan selama 24 jam atau lebih, atau bahkan mengakibatkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain yang bersifat vaskular.Â
Setiap tahun, 15 juta orang di seluruh dunia mengalami stroke. Dari jumlah tersebut, 5 juta orang meninggal dunia dan 5 juta orang lainnya mengalami cacat permanen. Stroke jarang terjadi pada orang yang berusia di bawah 40 tahun. Ketika terjadi, penyebab utamanya adalah tekanan darah tinggi. Namun, stroke juga terjadi pada sekitar 8% anak-anak yang menderita penyakit sel sabit.
Stroke dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan aliran darah ke otak, baik karena gumpalan darah yang terbentuk di arteri (trombosis) atau yang berasal dari bagian tubuh lain (emboli). Stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak yang mengakibatkan pendarahan di dalam atau sekitar otak. Jenis ini meliputi pendarahan di dalam otak dan pendarahan di ruang antara otak dan selaput pelindung. Stroke Sementara adalah gangguan aliran darah sementara yang menjadi tanda peringatan untuk stroke penuh. Deteksi dan perawatan cepat sangat penting untuk mengurangi kerusakan dan meningkatkan pemulihan.
Referensi:
- https://www.emro.who.int/health-topics/stroke-cerebrovascular-accident/index.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H