Mohon tunggu...
Hilda Ahsanta
Hilda Ahsanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka traveling tapi mager

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Brain Gym : Solusi Menarik untuk Meningkatkan Konsentrasi Anak Usia Dini

31 Desember 2024   12:02 Diperbarui: 31 Desember 2024   12:02 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era modern ini, anak-anak usia dini menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan konsentrasi saat belajar. Lingkungan yang penuh dengan rangsangan, seperti teknologi dan berbagai distraksi, sering kali menghambat kemampuan mereka untuk fokus. Konsentrasi adalah kemampuan dasar yang sangat penting dalam perkembangan kognitif anak, mempengaruhi kemampuan mereka untuk memahami informasi dan mengembangkan keterampilan lainnya.

Rumah Cinta Baby and Children Care, tempat dimana penulis melaksanakan program magang, adalah salah satu tempat dimana anak-anak usia dini bisa bermain dan belajar. Daycare ini berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal anak usia dini yang mencakup aspek kognitif, sosial, dan emosional. Selama lima bulan menjalani magang, saya menemukan bahwa anak-anak usia dini sangat rentan terhadap distraksi yang bisa menurunkan kemampuan konsentrasi mereka. Program brain gym ini, merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan konsentrasi anak usia dini. 

Pentingnya Konsentrasi dalam Pembelajaran

Konsentrasi berperan krusial dalam membantu anak menerima, mengolah, dan memahami informasi yang diberikan. Penelitian menunjukkan bahwa daya konsentrasi anak usia prasekolah hanya bertahan sekitar 5-10 menit. Hal ini membuat durasi pembelajaran yang panjang menjadi kurang efektif. Anak-anak usia dini yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi, dapat disebabkan karena faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi kondisi kesehatan ataupun mood anak pada saat itu. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan belajar yang kurang mendukung ataupun kurangnya pemberian ice breaking selama proses pembelajaran berlangsung.

Brain Gym sebagai Metode Efektif

Brain gym adalah metode senam otak yang dirancang untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus anak melalui gerakan fisik sederhana. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Paul Dennison dan Gail Dennison, dan telah terbukti efektif dalam merangsang kerja sama anatara otak kiri dan kanak. Dengan melakukan brain gym, aliran darah dan oksigen ke otak meningkat, sehingga mendukung fungsi kognitif yang optimal. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga dapat membantu anak-anak mengelola stres dan kecemasan yang sering kali mengganggu konsentrasi mereka saat belajar.

Kegiatan ini dapat dilakukan sebelum sesi pembelajaran dimulai selama 5-10 menit. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan anak-anak secara mental dan fisik sebelum menerima pembelajaran. Namun, bisa dilakukan di pertengahan atau diakhir pembelajaran sebagai pengganti ice breaking. Beberapa gerakan yang bisa dilakukan antara lain gerakan jempol kelingking, gerakan tangan mengepal terbuka, gerakan mengayuh sepeda, dll. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan secara bergantian antara tangan kanan dan kiri dengan diiringi musik yang menyenangkan bagi anak-anak. Untuk temponya sendiri bisa disesuaikan dengan kemampuan anak dan bisa ditingkatkan setiap harinya. 

Harapan di Masa Mendatang

Melalui artikel ini, penulis berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konsentrasi dalam pembelajaran anak usia dini dan memperkenalkan brain gym sebagai salah satu solusi yang efektif. Dengan informasi yang ada di artikel ini diharapkan orang tua, pendidik, dan lembaga pendidikan lainnya dapat mengadopsi metode ini dalam kegiatan mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun