Mohon tunggu...
Hilda Kusumaningsih
Hilda Kusumaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bangka Belitung

Saya Seorang Mahasiswa dari Prodi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung. Saya memiliki keinginan untuk menjadi Mahasiswa terbaik Prodi Bisnis Digital Universitas Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

QRIS: Membuka Era Baru Transaksi Digital di Indonesia

10 Desember 2023   17:00 Diperbarui: 10 Desember 2023   17:30 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/4NhR6jy

Indonesia saat ini tengah menyaksikan perkembangan pesat dalam hal transaksi digital. Salah satu fenomena yang sedang menjadi perbincangan hangat adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang telah memasuki pasar transaksi elektronik di Tanah Air. QRIS menggambarkan sebuah transformasi dalam cara kita melakukan pembayaran, membuka era baru dalam transaksi digital di Indonesia.

QRIS merupakan sebuah kode unik yang bisa di-scan dengan menggunakan kamera ponsel pintar untuk melakukan pembayaran melalui aplikasi perbankan atau dompet digital. Fenomena QRIS ini telah memberikan kemudahan yang luar biasa bagi Masyarakat, pelaku usaha, dan industry finansial. Ada beberapa alasan mengapa QRIS menjadi begitu populer dan membuat gebrakan besar dalam dunia transaksi digital di Indonesia.

Pertama-tama, QRIS mengintegrasikan berbagai sistem pembayaran digital menjadi satu. Sebelumnya, Masyarakat sering kali kesulitan dalam menggunakan aplikasi pembayaran digital karena masing-masing aplikasi memiliki standar dan tipe kode QR yang berbeda. Dengan adanya QRIS, kini konsumen tak perlu lagi bingung dengan banyaknya aplikasi pembayaran yang harus diunduh. Cukup dengan menggunakan satu aplikasi saja, pelanggan dapat melakukan transaksi di berbagai merchant yang menerima pembayaran melalui QRIS.

Selain itu, QRIS juga membuka peluang bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk bergabung dalam transformasi digital. Sebelum adanya QRIS, bisnis kecil seringkali kesulitan untuk menerapkan sistem pembayaran digital karena keterbatasan teknis dalam menerima berbagai metode pembayaran. Dengan adopsi QRIS, pelaku usaha dapat dengan mudah menerima pembayaran dari berbagai sumber, memperluas jangkauan konsumen mereka, serta meningkatkan efisiensi operasional.

Fenomena QRIS juga memiliki dampak positif bagi sektor keuangan di Indonesia. Adopsi QRIS telah memperluas akses terhadap layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau oleh institusi keuangan formal. Dengan semakin meluasnya pengguna QRIS, masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank dapat dengan mudah mengakses layanan keuangan melalui aplikasi dompet digital yang terhubung dengan QRIS.

Tidak hanya itu, QRIS juga memberikan dampak positif bagi pemerintah dan otoritas pengatur. Dengan adopsi QRIS, pemerintah dapat lebih efektif dalam memantau dan mengatur transaksi keuangan, serta mengurangi jumlah transaksi tunai yang sulit dilacak. Hal ini membantu dalam pencegahan pencucian uang dan memperkuat ketahanan sistem keuangan nasional.

Namun, meskipun QRIS membawa banyak manfaat, perlu diakui bahwa masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah tingkat literasi digital Masyarakat. Meskipun QRIS telah tersebar luas, masih ada Sebagian Masyarakat yang belum terbiasa dengan transaksi digital atau menggunakan teknologi baru. Oleh karena itu, edukasi mengenai manfaat dan cara penggunaan QRIS sangat penting untuk memperluas adopsi teknologi ini.

Selain itu, keamanan menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan transaksi digital melalui QQRIS. Perlu adanya kebijakan yang ketat untuk melindungi konsumen dari potensi penipuan atau aktivitas criminal lainnya dalam ekosistem QRIS. Langkah-langkah pengamanan data dan transaksi perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk memastikan kepercayaan Masyarakat terhadap QRIS sebagai sarana transaksi digital yang aman dan terpecaya.

Dengan demikian, adalah penting bagi pemerintah, pelaku usaha, dan Lembaga keuangan untuk terus mendorong adopsi QRIS sebagai standar transaksi digital di Indonesia. Diperlukan Upaya Bersama untuk meningkatkan literasi digital Masyarakat, meningkatkan keamanan transaksi, serta memperluas cakupan infrastruktur teknologi informasi di seluruh wilayah Indonesia.

Penulis : Hilda Kusumaningsih 

Mahasiswa Prodi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun