Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa KKN Kolaborasi Kelompok 028 merancang rangkaian kegiatan sebagai bentuk upaya pencegahan stunting di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Rangkaian kegiatan tersebut terdiri dari pembuatan produk inovasi nugget ikan tongkol dan daun kelor sebagai produk yang kaya gizi yang dapat mencegah stunting.Â
Selanjutnya yakni melakukan pemeriksaan stunting pada bayi dan balita bersama posyandu. Dan yang terakhir, mahasiswa KKN-K berupaya untuk mencegah stunting mulai dari akarnya yakni dengan sosialisasi pencegahan pernikahan dini kepada siswa-siswi sekolah menengah pertama.
Pengolahan ikan tongkol menjadi olahan makanan siap saji dalam bentuk nugget ikan merupakan salah satu ide kreatif yang dihasilkan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif 028 di Desa Kesilir, Kec. Wuluhan, Kab. Jember. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan mengenai data angka stunting di desa Kesilir.Â
Mahasiswa KKN Kolaboratif 028 mulai mengenalkan nugget ikan tongkol dan daun kelor tersebut pada hari Rabu, 26 Juli 2023 di Balai Desa Kesilir dan dilanjutkan pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 di Polindes Dusun Tegal Banteng.Â
Kegiatan penyuluhan ini dianggap sangat penting sebagai bekal bagi masyarakat dalam mengolah makanan yang bergizi dengan takaran gizi seimbang, sehingga diharapkan dengan pemahaman terkait tata cara pengolahan ikan tongkol tersebut dapat menjadi sarana masyarakat dalam menanggulangi dan mencegah terjadinya stunting di Desa Kesilir, Kec. Wuluhan, Kab. Jember.
Kegiatan berikutnya adalah melakukan pemeriksaan stunting di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Menanggapi masalah tersebut, posyandu sebagai salah satu garda terdepan dalam pencegahan stunting akan melakukan pengecekan mulai tanggal 1-11 Agustus 2023 pukul 08.00 - 12.00.