Mohon tunggu...
Hilda Hanuf
Hilda Hanuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Saya memiliki hobi membaca cerita, dan topik yang saya minati disini adalah tentang lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Salah Memilih Jurusan pada Mahasiswa di Awal Perkuliahan

14 Juni 2023   11:32 Diperbarui: 14 Juni 2023   11:54 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkuliahan adalah salah satu jenjang pendidikan terpenting yang ada dalam tingkatan pendidikan. Di dunia perkuliahan, seseorang akan mempelajari suatu keilmuan atau peminatan yang dipilihnya secara mendetail. Setelah mengikuti perkuliahan di suatu jurusan, mahasiswa diharapkan telah memiliki pemahaman sesuai dengan jurusan yang dipelajarinya dan akan mendapatkan gelar sarjana. Sayangnya, masih banyak sekali mahasiswa yang mengalami permasalahan salah memilih jurusan.

Memilih jurusan perkuliahan merupakan keputusan penting yang tidak boleh dianggap sepele. Seorang calon mahasiswa perlu mempertimbangkan dengan serius bidang ilmu yang ingin dipelajarinya serta cita-cita yang ingin dicapainya. Namun, sayangnya masih banyak mahasiswa yang menghadapi kesalahan dalam memilih jurusan. Kesulitan biasanya dirasakan sejak awal mereka memasuki dunia perkuliahan, ketika mereka menyadari bahwa apa yang mereka pelajari tidak sesuai dengan minat atau kemampuan yang dimiliki. Banyak mahasiswa memilih jurusan berdasarkan keinginan orang tua atau hanya karena sedang tren.

Di lihat dari fenomena seperti ini, seharusnya dilakukan upaya di setiap sekolah-sekolah agar tidak ada lagi mahasiswa yang merasakan salah memilih jurusan. Kegiatan promosi universitas yang sering dilakukan bagi murid-murid kelas 12 di setiap sekolah seharusnya tidak hanya berfokus untuk mengenalkan kelebihan-kelebihan jurusan yang ada di kampusnya saja. Melainkan juga harus difasilitasi dengan pemfasilitasan tes minat bakat agar calon mahasiswa dapat memilih jurusan kuliahnya dengan tepat.

Menurut Ahli Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), Iren Guntur menyebutkan bahwa 87% mahasiswa di Indonesia salah dalam memilih jurusannya. Angka ini tergolong cukup tinggi karena akan mempengaruhi kualitas sarjana yang ada di Indonesia. Fenomena salah memilih jurusan dapat mengurangi semangat mahasiswa dalam mempelajari keilmuan yang dipilihnya. Akibatnya mahasiswa dapat merasakan ‘kelulusan’ yang tidak sesuai dengan pilihannya. Sehingga kesiapan berkarir yang dimilikinya pun tidak optimal. 

Oleh sebab itu, orang tua juga harus memastikan bahwa anaknya dapat memilih jurusan kuliah yang sesuai tanpa mendapat paksaan dari siapapun. Orang tua harus mau bekerja sama agar permasalahan-permasalahan salah memilih jurusan tidak lagi terjadi di Indonesia. Dan sebagai orang tua, dalam mengurangi fenomena kesalahan pemilihan jurusan ini adalah dengan mendukung apa yang dipilih anaknya sebelum berkuliah.

Memilih jurusan kuliah merupakan hal yang sangat penting dan harus dipertimbangkan berdasarkan minat yang dimiliki. Hal ini dikarenakan minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2015). Dengan minat, mahasiswa akan mampu menjalani perkuliahan dari jurusan yang dipilihnya secara antusias. 

Meskipun banyak mahasiswa yang merasakan permasalahan salah memilih jurusan, namun masih banyak cara lain yang dapat dilakukan agar mahasiswa dapat mencoba mengembangkan minatnya terhadap jurusan yang sudah dipilihnya saat ini. Mahasiswa dapat melihat prospek karier yang dimiliki jurusan kuliahnya agar ia dapat bersemangat menjalani perkuliahannya saat ini. Selain itu, mahasiswa dapat mengikuti bermacam seminar atau kegiatan yang sesuai dengan jurusannya agar mahasiswa mampu semakin membuka pikirannya terhadap jurusan kuliahnya saat ini. Akan tetapi, bila seorang mahasiswa sudah merasa sangat jenuh dan tidak dapat bertahan di jurusan kuliahnya. Sehingga mahasiswa dapat segera mengubah pilihannya dalam perkuliahan. Walaupun tentu ada risiko yang harus diterima seperti mengulang kuliah dan lulus kuliah lebih lama, namun hal tersebut diharapkan sebanding dengan ketidaknyamanan yang harus diterimanya ketika berada di jurusan kuliah yang salah.

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia tentu memerlukan banyak lulusan sarjana yang kompeten. Sayangnya fenomena salah memilih jurusan bagi mahasiswa justru menghambat Indonesia untuk memperoleh keperluannya tersebut. Sehingga sebagai negara yang ingin maju, Indonesia harus segera menuntaskan permasalahan tersebut agar tidak ada lagi mahasiswa yang merasa tidak menemukan passion di jurusan yang sedang dipelajarinya. Semoga di masa depan, Indonesia dapat memiliki sarjana-sarjana cerdas yang bijak dalam memilih jurusan perkuliahan dan kompeten dalam berkarier.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun