Sulit ya kalo masih memiliki rasa ke mantan hehehe. Entah disakiti berulang kali atau dikhianati berulang kali, tetap aja masih menyimpan rasa.Â
Terkadang juga susah banget kalau nuruti kata hati. Antara hati dan otak kadang nggak sinkron. Otak memilih untuk pergi, tapi hati meyakinkan untuk bertahan.Â
Apalagi semenjak putus dari kamu, aku mulai terbiasa loh untuk melupakan semuanya. Mulai dari hal-hal rutinitas yang kita lakukan. Ternyata aku bisa kok hidup tanpamu, walau ada rasa suka di hatiku.Â
Inginku ungkapkan, akan tetapi otak mengatakan "jangan bodoh, dia udah sama yang lain. Cukup berdoa, pasrahkan pada yang kuasa dan ikhlaskan kepergiannya"
Hati berkata "udah ayo berusaha lagi untuk dia, bisa yuk bisa. Dia masih suka, buktinya belum ngepost sama sekali dengan ceweknya". Alhasil, overthinking pun dimulai.Â
Huh, masa-masa remaja memang rumit akan cinta.Â
Pilihanmu kadang juga plin-plan, kemarin memilih dengannya, sekarang malah berkata "rasa ini nggak bisa dipaksakan, walau dengan dia rasanya beda banget".
Dahlah emang cowok omongannya yang bisa dipegang, dan semua cowok sama aja nyakitin. Cowok yang tulus hanya ada 1 yaitu ayah.Â
Udah ya, segini dulu curhatanku. Terima kasih sudah membaca luapan emosiku hehehe.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H