Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

4 Alasan Mengapa Orang Lebih Memilih Belanja Kebutuhan di Toko Kelontong

15 Januari 2023   16:15 Diperbarui: 15 Januari 2023   16:16 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Toko kelontong memang sengaja dibuka untuk usaha sampingan. Dari pada di rumah gabut, kan mending membuka toko. Walau labanya tidak seberapa, lama-lama jika dikumpulin kan akan banyak. 

Sehingga, ketika kita membeli barang di toko tersebut, sama artinya kita membantu ekonomi tetangga. Sebagai makhluk sosial, memang harus saling bantu membantu.

Kasbon 

Nah ini memang mengapa banyak masyarakat memilih membeli di toko kelontong. Kasbon adalah utang kepada penjual yang nantinya akan dibayar ketika akhir bulan. 

Ya boleh boleh saja sih kasbon, akan tetapi jangan lupa untuk dibayar. Kan penjual juga membutuhkan uang untuk balik modal. 

Jangan lupa, sebelum meninggalkan toko, ingatkan si penjual apakah sudah dicatat atau belum barang yang kalian beli. Nanti kalau kelupaan kan kasihan. 

Menjual apa pun

Sebenarnya toko kelontong menjual barang-barang yang sering di konsumsi oleh masyarakat seperti shampo, sabun, mi goreng/mi rebus, obat nyamuk, sabun cuci baju. 

Akan tetapi terbatas dan hanya merk-merk tertentu yang dijualnya. Hal ini dikarenakan mengikuti selera konsumen. 

Namun, aku pernah nih membeli shampo di toko kelontong, kemudian aku bertanya "shampo merk B tidak ada yang berwarna pink ya bu"

"belum ada, besok ya aku carikan dulu di agennya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun