Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Healing ke Situs Sejarah Bukan Berarti Ndeso

9 Januari 2023   16:26 Diperbarui: 9 Januari 2023   16:33 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Yang ada setelah healing kita kepikiran dengan uang yang kita gunakan. Bukannya healing menghilangkan stress, malah menambah stress berdompetan.

Tidak Membosankan

Siapa loh yang bilang ke situs sejarah membosankan? Menurutku tidak. Situs sejarah tidak membosankan, karena membuat kita takjub dan bertanya-tanya tentang situs tersebut. 

Kebanyakan dari kita pasti sering melihat situs sejarah di buku paket sejarah, sedangkan kita tidak pernah melihatnya secara langsung. 

Oleh karena itu, rata-rata orang yang mengunjungi situs ini biasanya mengabadikan moment seperti selfie, foto bersama dan bikin mini vlog. 

Bagus banget sih jika kalian mengabadikan moment di situs sejarah, karena dengan bangunan yang kuno akan menambah ke aestetican foto/video kalian. Jika kalian mengupload foto/video di media sosial menggunakan background mall kan udah biasa.

Apalagi jika kalian mengunjungi situs sejarah yang ada tempat oleh-olehnya dijamin deh, kalian bakal ketagihan belanja dan menjadi tidak bosan. 

Kemudian, jika kalian mengunjungi situs sejarah yang dalam 1 kawasan terdapat beberapa situs, itu bisa mengalihkan bosan kalian. Kalian bisa bergantian mengunjungi situs hingga batas akhir jam buka situs. 

Oh iya, karena kadang kita capek saat berjalan-jalan ke situs, kalian boleh kok makan minum di area situs. Asalkan, tetap membuang sampah di tempat yang sudah disediakan.

Situs sejarah  bukan ndeso, tetapi kita bisa melihat tempat-tempat sejarah kan jika kita mengunjungi monumen bisa melihat perjuangan para pahlawan. Bukankah bangsa yang baik bangsa yang menghargai jasa para pahlawan? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun