Mohon tunggu...
Dahlia UsRa
Dahlia UsRa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu Rumah Tangga

An ordinary woman in a big big world (currently living in Jakarta again :)).. that's why I always try to deal with life. Menyukai hal2 baru, termasuk menulis (sama sekali bukan keahlian saya).. yang merupakan salah satu hal positif untuk membunuh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dugaan Bisnis Tipu-tipu Penyalur ART

9 Maret 2016   17:40 Diperbarui: 9 Maret 2016   20:42 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Oknum ART"][/caption]Sulitnya mendapatkan Asisten Rumah Tangga (ART), pada akhirnya membuat saya mencoba peruntungan untuk memperoleh ART melalui Penyalur. Mulailah saya mencari info dari mulut ke mulut, milis ke milis, dan berbagai sarana media sosial lainnya, namun tidak mendapatkan juga info Penyalur yang recommended. Tapi dikarenakan kebutuhan akan ART tersebut, sayapun tidak berhenti mencari hingga menemukan sebuah situs di internet Pembantu.com yang berfungsi sebagai "mediator" antara pencari ART dengan Penyalur. Sayapun memakai jasa situs tersebut dengan daftar menjadi membernya. 

Setelah memilih salah satu ART melalui sang "mediator", dalam beberapa jam saja Penyalur Iara Surya Mandiri menghubungi saya lewat ponsel untuk konfirmasi pemesanan, tentu saja disertai rayuan maut yang bertujuan agar saya jadi mengambil ART dari Penyalurnya. Tidak tanggung-tanggung, garansi 4 bulan dengan penggantian ART tak terbatas. Wow! Siapa yang tidak tergiur? Terlebih lagi saya yang baru kali ini menggunakan jasa Penyalur untuk mendapatkan ART. Setelah mengatur janji, Penyalur mengirim ART yang saya pesan ke rumah dengan diantar kurirnya. Petualanganpun dimulai.

ART yang dikirim ke rumah, mengaku tidak bisa dan tidak bersedia mengerjakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya (sesuai yang diiklankan Penyalur), yang bersangkutan hanya mau mengerjakan pekerjaan yang dia inginkan saja. Luar biasa!        

Tentu saja saya tidak dapat menerima pernyataannya. Setelah bernegosiasi tanpa hasil dengan ART, akhirnya ybs minta dipulangkan ke Penyalur. Tentunya sesuai perjanjian, saya mendapatkan penggantian ART. Singkat cerita, sesuai janjinya, Penyalur mengirim ART pengganti. ART yang ke 2 ini kerjanya agak lumayan, tapi cuma sampai sebulan lebih, setelah itu kinerjanya memburuk. 

Setelah toleransi selama 3 minggu, akhirnya saya memutuskan untuk meminta dicarikan pengganti ART tersebut. Penyalur cepat tanggap dalam proses penggantian ART. Namun ternyata ART penggantinya bermasalah, kemauan untuk bekerja sesuai kewajibannya sangat minim. 

Pada akhirnya saya minta penggantian ART kembali, begitu terus sampai terjadi 4x dengan 2x yang terakhir, Penyalur lambat respon dan menggantung permintaan penggantian ART sampai berhari2, sementara ART yang masih di rumah tidak mau bekerja.

Pagi tadi sebelum saya minta penggantian ART untuk yang ke 6x nya, saya berinisiatif mengecek ke website Pembantu.com selaku "mediator" para penyalur, ternyata semua ART yang bermasalah yang pernah dipekerjakan pada saya diiklankan kembali oleh penyalur di situs tersebut. Padahal salah satu ART disebut oleh Penyalur bahwa keberadaannya tidak diketahui (statusnya kabur dari tempat saya).  Pada artikel ini terlampir pula gambar ART bermasalah yang saya maksud. Sementara itu, hingga artikel ini saya tulis pada tanggal 9 Maret 2016 hari ini, tidak ada itikad baik dari Penyalur untuk mengurus penggantian ART untuk saya sementara garansi penggantian ART masih sampai akhir bulan ini.

Dari sini ada beberapa kemungkinan yang dapat disimpulkan sbb: Penyalur hanya mementingkan untuk mendapatkan uang administrasi saja dari konsumennya, tanpa berusaha untuk memenuhi kepuasan konsumennya dengan mensupply tenaga kerja yang tidak layak kerja. Kualitas perekrutan tenaga kerja yang sangat buruk (tidak layak kerja, tidak terlatih dan perilakunya cenderung amoral); mempekerjakan anak di bawah umur tapi diiklankan telah berumur 18 tahun; Sebenarnya ART yang ke 4 agak lumayan juga kerjanya, tapi setelah 2 malam berturut-turut ditelpon sesorang, hari berikutnya mendadak ybs minta pulang (diduga penelponnya ada hubungannya dengan Penyalur), dari sini muncul dugaan bahwa Penyalur bersekongkol dengan ART untuk berpindah ke majikan lainnya yang baru menyetor uang administrasi yang buat saya tidak sedikit (sebesar Rp 2 juta).

Dengan menuliskan pengalaman buruk saya dengan Penyalur tersebut, saya berharap siapapun yang bermaksud untuk mencari ART lewat Penyalur agar berhati2 dalam memilih, terlebih Penyalur yang sudah terbukti memiliki track record yang buruk (ternyata Penyalur ini sudah pernah ada yang mereview juga di kaskus). Dalam hal ini, Konsumen tidak diberikan hak yang setimpal dengan kewajibannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun