Sebelum belajar di tempat saya, banyak sekali anak-anak yang enggan belajar matematika sebelumnya. Kalau ditanya pelajaran apa yang tak mereka suka, banyak yang mengatakan MATEMATIKA.
Tapi tidak setelah mereka belajar di tempat saya. Bukan bermaksud bermaksud sombong. Tapi, siapa tau, ini bisa menginspirasi, guru matematika.
Andai saja semua guru matematika berjiwa seni, mungkin tak akan ada murid yang membenci pelajaran tersebut. Saya cuma guru PAUD. Tapi buka bimbel di rumah. Murid saya, suka pake spidol warna warni. jadi satu satu lembar di buku tak bisa dipakai bolak balik. Seringkali mereka menulis soal, cara dan jawaban dengan warna berbeda. buat saya ndak masalah mereka pake spidol merah.
Awalnya, salah satu murid saya pake spidol merah, ditegur sama temannya. Tapi, saya membolehkan. Tak masalah pake bolpoin atau spidol warna apa saja, asal tulisannya terlihat, terbaca. Rupanya, ada murid saya yang berjiwa seni, mulailah dia membedakan warna antara soal, penyelesaian dan jawaban, yang akhirnya diikuti oleh teman-temannya. Jadilah penuh warna warni setiap kali saya memeriksa hasil kerja murid-murid saya. Mereka semangat, mungkin lebih semangat berangkat ke tempat saya untuk belajar dari pada ke sekolah.
Andai saja, guru matematika membolehkan muridnya berseni dalam mengerjakan soal matematika. Saya optimis, mereka akan suka belajar matematika. Mungkin bias juga dilakukan untuk pelajaran lain. Saya, lebih suka mengajar anak-anak yang sedang senang dari pada mereka yang sedang tertekan. Saya bukan orang yang mudah mencairkan suasana, tapi saya berusaha mencari apa saja yang membuat anak-anak bahagia.
Semoga bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H