Saat itu banyak  ahli yang bekerja di bidang mekanika dan pengukuran, seperti Leonardo da Vinci yang menjelaskan prinsip dasar alat ukur tersebut dalam karyanya.
 Namun, pengembangan kaliper yang lebih terspesialisasi dan fungsional sering kali dilakukan oleh ilmuwan dan insinyur Eropa seperti Peter Henlein dan Albertus Magnus.
 Mereka mengembangkan alat pengukur dengan dua rahang bergerak yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dalam suatu benda.
 Alat ini kemudian dikenal dengan nama "caliper", berasal dari kata latin "calipera" yang berarti alat ukur.
3. Perkembangan Jangka Sorong di Zaman Modern Pada abad ke-17 dan ke-18, teknologi pembuatan alat ukur berkembang semakin  pesat.
 Dengan dimulainya Revolusi Industri, kaliper mulai semakin banyak digunakan di dunia industri dan manufaktur.
 Desain kaliper juga telah ditingkatkan lebih lanjut, dengan  skala yang ditambahkan pada rahang alat untuk pengukuran yang  lebih akurat dan detail.
 Salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah kaliper terjadi pada abad ke-19 ketika insinyur Inggris Joseph Whitworth memperkenalkan sistem pengukuran  presisi  tinggi.
 Inovasi ini membawa kaliper ke tingkat yang lebih tinggi dalam hal akurasi dan kemudahan penggunaan, menjadikannya alat yang sangat penting dalam dunia teknik mesin dan produksi massal.
 4. Kaliper digital dan penerapannya di abad ke-21 Di zaman modern, kaliper telah mengalami revolusi yang signifikan dengan diperkenalkannya kaliper digital.
Â