Mohon tunggu...
Hilalludin
Hilalludin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta (STITMA) berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Hobi Bisnis dan Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Kunci Keharmonisan Rumah Tangga

14 Juli 2024   19:32 Diperbarui: 14 Juli 2024   19:34 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Canva / diolah pribadi / BJU

Kunci Keharmonisan Rumah Tangga
Di sebuah lingkungan terdapat dua keluarga yang hidup bertetangga. Keluarga pertama dikenal sangat akur dan jarang sekali bertengkar. Sebaliknya, keluarga kedua selalu saja bertengkar dan tidak pernah akur. Suatu hari, keluarga yang sering bertengkar ini merasa bingung dan mulai merenungi perilaku mereka. Sang istri kemudian berkata, "Coba lihat tetangga kita, mereka tidak pernah bertengkar seperti kita."
Suaminya pun setuju dan mereka memutuskan untuk belajar dari tetangga yang akur. Sang suami menyarankan istrinya agar ia yang lebih dahulu bertanya kepada suami dari keluarga yang akur tersebut. Sang istri pun setuju.

Pada hari yang ditentukan, sang suami dari keluarga yang sering bertengkar itu pergi ke rumah tetangganya yang akur. Ia mengetuk pintu dan disambut oleh istri dari tetangga yang akur. "Apakah Mas Fulan ada di rumah? Saya ingin berbicara dengannya," tanyanya.

Istri tetangga itu menjawab bahwa suaminya sedang keluar dan akan segera pulang. Sang suami yang bertengkar pun dipersilakan masuk dan duduk menunggu sambil menikmati secangkir kopi. Tidak lama kemudian, suami dari keluarga yang akur pulang dan menyambut tetangganya.

"Maaf, saya hendak mengganti baju dulu sebelum kita berbincang," kata suami yang akur.

Saat suami yang akur hendak mengganti bajunya, ia tergelincir karena lantai yang baru saja dipel oleh istrinya. Sang istri langsung meminta maaf, 

"Maafkan aku, aku lupa memberitahumu bahwa lantainya masih basah."

Suaminya menjawab, "Tidak apa-apa, ini salahku karena tidak berhati-hati."

Mereka berdua saling meminta maaf dan saling memaafkan. Pemandangan itu disaksikan oleh suami dari keluarga yang sering bertengkar. Dari situ, ia memahami bahwa kunci kebahagiaan dalam rumah tangga adalah saling merasa bersalah, bukan saling menyalahkan.

Akhirnya, ia tidak jadi bertanya tentang tips kebahagiaan rumah tangga. Ia berbincang hal lain sebentar, lalu pulang dan menceritakan apa yang terjadi kepada istrinya. Mereka pun mulai menerapkan prinsip saling meminta maaf dan berhenti menyalahkan satu sama lain. Sejak saat itu, mereka tidak pernah bertengkar lagi.

Faedah yang Bisa Diambil
Cerita di atas mengajarkan bahwa kunci kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah tangga adalah kemampuan untuk saling merasa bersalah dan meminta maaf, bukan saling menyalahkan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang penuh pengertian dan cinta, serta menghindari konflik yang tidak perlu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun