Mohon tunggu...
Hilaludin Wahid
Hilaludin Wahid Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mencari bulan sabit yang diliputi awan kelam http://hilaludinwahid.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bidadari Terindah

8 Juli 2011   07:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1310110277780221241

Dinda, saat tetesan Air mata berlabuh dipipimu Aku hanyut terhempas gelombang terdampar dipulau tak berpenghuni Gelap, suram dan sesak aku disini Saat ini yang kubutuhkan adalah Air dan Cahaya Kerongkonganku serasa tersumpal oleh masa lalu Berlomba mencari kebahagiaan dunia dan Akhirat Tidak lain, dengan menyatukan Atap suci kita... Dirimulah cahaya dan mengguyurkan hujan untuk hatiku.. Adinda yang wajahnya merona anggun di kibas desau Angin. kutatap seantero langit, aku melihat wajahmu disana balutan busana khasmu menambah desiran halus dalam diriku Semoga Tuhan menunjukkan jalanku yang terbaik Untukku dan untukmu, Harapan besarku... Ingin selalu tetap bersamamu... Menjadi bidadari terindah ............. Jakarta, 08 Juli 2011 @14:32 PM

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun