Mohon tunggu...
Hilal Nazmi
Hilal Nazmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peristiwa Penting dalam Sejarah Palestina

6 Desember 2023   01:08 Diperbarui: 6 Desember 2023   01:08 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama tujuh puluh lima tahun terakhir, Palestina telah menjadi medan peristiwa penting yang merubah secara dramatis lanskap politik dan sosial di kawasan ini. Pertama, peristiwa paling mencolok yang tercatat dalam sejarah adalah terbentuknya negara Israel pada tahun 1948, yang memicu eksodus massal orang Palestina dan memulai konflik yang hingga kini belum tuntas. Pemukiman Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza menambah kompleksitas dengan menjadi kilas kontroversial, memunculkan ketegangan dan kekerasan yang tak kunjung mereda.

Pada tahun 1967 mencatat momen pahit dalam sejarah Palestina dengan perang Arab-Israel. Israel berhasil merebut wilayah Palestina yang sebelumnya dikuasai oleh Yordania dan Mesir, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Kehilangan rumah dan properti mendorong banyak orang Palestina ke dalam kepahitan, sementara dominasi Israel semakin menguat.

Terjadinya perlawanan pertama pada tahun 1987 menandai perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel. Protes massal menghasilkan konfrontasi harian dengan pasukan Israel, menjadi simbol perjuangan dan menciptakan tantangan yang melingkupi kehidupan sehari-hari mereka.

Terciptanya sebuah perjanjian yang disebut Oslo yaitu dua kesepakatan yang ditandatangani oleh pemerintah Israel dan pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada tanggal 13 September 1993 membawa harapan baru dengan pengakuan keberadaan antara Israel dan Otoritas Palestina. Namun, meskipun mencapai perdamaian, perjanjian ini masih belum mampu meredakan ketegangan dan konflik yang masih terus berkecamuk hingga saat ini.

Krisis Gaza (2008-2009) adalah eskalasi ketegangan di wilayah Palestina yang terjadi selama 22 hari pada akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009. Konflik tersebut dimulai ketika Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza setelah Hamas mengeluarkan roket ke Israel. Serangan udara tersebut kemudian berkembang menjadi serangan darat dan laut, yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah. Konflik tersebut berakhir setelah Hamas dan Israel sepakat untuk gencatan senjata. Namun, konflik antara kedua belah pihak masih berlangsung hingga saat ini.

Perang Gaza pada tahun 2014, juga dikenal sebagai Operasi Protective Edge, terjadi antara 8 Juli dan 26 Agustus 2014. Konflik ini melibatkan pertempuran sengit antara Israel dan kelompok di Jalur Gaza, terutama Hamas. Pemicu utama konflik ini adalah peningkatan ketegangan setelah pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat dan pembunuhan seorang remaja Palestina sebagai pembalasan. Eskalasi konflik melibatkan serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel dan serangan udara Israel sebagai tanggapan.

Selama perang ini, Israel meluncurkan operasi militer yang melibatkan serangan udara massif dan serangan darat di Gaza. Sementara itu, kelompok Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya melancarkan serangan roket dan menggunakan terowongan bawah tanah untuk menyerang Israel. Konflik ini menyebabkan korban jiwa yang signifikan, terutama di antara warga sipil di Gaza. Selain itu, rumah-rumah, infrastruktur, dan fasilitas kesehatan di Gaza mengalami kerusakan parah. Masyarakat internasional mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi di kedua sisi konflik, dan keadaan kemanusiaan di Gaza menjadi perhatian utama. Perjanjian gencatan senjata pada Agustus 2014 mengakhiri fase aktif konflik, meskipun isu dasar konflik Israel-Palestina tetap menjadi tantangan berkelanjutan.

Pada 6 Desember 2017, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan pengakuan resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan ini menuai kontroversi besar karena status Yerusalem merupakan salah satu isu paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina. Sebelum pengumuman ini, banyak negara, termasuk Amerika Serikat, telah menempatkan kedutaan besar mereka di Tel Aviv, dan status Yerusalem masih menjadi salah satu poin negosiasi dalam perundingan damai antara Israel dan Palestina.

Pengumuman Trump memicu kecaman internasional dan protes luas, terutama dari negara-negara Arab dan banyak pemimpin dunia. Pihak Palestina dan sebagian besar dunia Arab melihat Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negara Palestina yang diakui secara resmi. Keputusan tersebut menggoyahkan keseimbangan diplomatik dan memicu ketegangan di kawasan tersebut. Beberapa negara mengikuti langkah Amerika Serikat dengan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem, sementara yang lain tetap mempertahankan posisi status quo. Keputusan ini menambah kompleksitas dalam upaya mencapai perdamaian di kawasan tersebut.

Terjadinya protes perbatasan Gaza tahun 2018--2019 , juga dikenal sebagai Great March of Return, yaitu serangkaian demonstrasi yang diadakan setiap hari Jumat di Jalur Gaza dekat jalur Gaza- Perbatasan Israel mulai 30 Maret 2018 hingga 27 Desember 2019. Sebanyak 223 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel. Para demonstran menuntut agar para pengungsi Palestina diizinkan kembali ke tanah tempat mereka mengungsi di tempat yang sekarang menjadi Israel . Mereka memprotes blokade darat, udara dan laut Israel di Jalur Gaza dan pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Palestina telah menyaksikan sejumlah peristiwa penting selama 75 tahun terakhir. Dari terbentuknya negara Israel dan pemukiman kontroversial, hingga perang yang merugikan dan perjuangan rakyat melalui perlawanan, serta upaya perdamaian dengan perjanjian Oslo. Pengalaman ini menjadi fondasi kuat perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan mendapatkan pengakuan atas hak-hak mereka dalam sebuah konflik yang masih berlanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun