MAGELANG (24/01/2022), Pandemi Covid-19 yang masih berlanjut ini menyebabkan mahasiswa Universitas Diponegoro melaksanakan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) secara mandiri di kampung halaman masing-masing, dengan tujuan untuk mencegah penularan Covid-19 dimana hingga saat ini angka penularannya semakin bertambah setiap harinya karena varian Omicron yang sangat menular. KKN mandiri ini digelar pada tanggal 5 Januari hingga 15 Februari atau dalam kurun 45 hari. KKN mandiri ini sangat penting untuk dilaksanakan, agar mahasiswa tidak kehilangan rasa untuk mengabidkan dirinya kepada masyarakan
Limbah cangkang telur merupakan limbah rumah tangga yang kurang dimanfaatkan, namun ketersediaannya yang melimbah dapat menyebabkan penumpukan sampah di lingkungan warga. Kandungan kalsium dan mineral yang tinggi dalam limbah cangkang telur membuat limbah cangkang telur memiliki potensi untuk dijadikan pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman
Hilal Burhan Irwanto, mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan peternakan berinisiatif untuk memberikan edukasi pemanfaatan limbah rumah tangga berupa cangkang telur menjadi pupuk organik. Kegiatan edukasi dilakukan secara door to door dengan menaati protokol kesehatan yang dianjurkan. Selain itu juga dibuat poster yang informatif dan menarik agar mudah dipahami bagi masyarakat.
Pupuk organik cangkang telur dapat dibuat dengan cara sebagai berikut : pertama siapkan cangkang telur dan cuci bersih cangkang telur, kedua jemur cangkang telur di bawah sinar matahari hingga kering, ketiga haluskan cangkang telur menggunakan blender, dapat pula dihaluskan menggunakan ulekan menjadi ukuran yang lebih kecil, namun tidak perlu sampai halus. Hasil jadi dapat disimpan dalam wadah dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Kegiatan edukasi ini disambut baik oleh masyarakat sekitar. Banyak warga yang merespon dengan ingin mencoba membuat sendiri pupuk organik dari cangkang telur, tak sedikit pula warga yang ingin mencoba hasil dari pupuk yang sudah dibuat oleh mahasiswa sebagai contoh produk pupuk.
Penulis : Hilal Burhan Irwanto (Peternakan 2018, FPP UNDIP)
DPL : Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari. M.M., M.A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H