Mohon tunggu...
Hikmawati .
Hikmawati . Mohon Tunggu... -

farmasi unhas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kekhawatiran Masyarakat Terhadap Bahaya Susu Formula

29 November 2014   22:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:30 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah kita ketahui bersama bahwa Bayi tidak terlepas dari yang namanya susu, baik ASI maupun susu formula. Susu sudah merupakan makanan yang mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang baik untuk kesehatan utamanya balita. namun, diantara ASI dan susu formula tersebut , makanan yang paling utama untuk bayi itu adalah ASI, ASI merupakan makanan yang paling baik untuk Bayi.Banyak pendapat-pendapat dari luar yang beranggapan bahwa balita yang mengonsumsi ASI jauh lebih peka terhadap ibunya dibandingkan dengan balita yang mengonsumsi susu formula. Namun tidak bisa dijamin bahwa semua bayi harus mengonsumsi ASI,  karena beberapa faktor, ada yang faktor dari ibunya atau pun anaknya sendiri, yang akhirnya membuat mereka meminum susu formula.walaupun susu formula sudah terbukti memiliki vitamin yang tinggi,akan tetapi susu fomula tersebut ternyata mengandung bakteri yang dapat berakibat fatal utamanya kepada balita.

Susu formula bakteri tersebut di teliti oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Menurut penelitian mereka susu formula tersebut mengandung bakteri Enterobacher sakazakii. Bakteri ini membawa dampak negatif,balita akan menjadi diare  dan bahkan jika tidak diobati dilihat begitu saja maka susu formula berbakteri tersebut dapat menimbulkan dehidrasi dan dapat mengakibatkan kefatalan terhadap balita atau bayi.

Enterobacter sakazakii bukanlah mikroorganisme normal pada seluruh pencernaan hewan dan manusia. Diduga, tanah, air, sayuran, tikus,dan lalat merupakan sumber infeksi bakteri ini. Maka itu tidak mengherankan jika kabar mengenai beredarnya susu yang tercemar bakteri ini sangat meresahkan warga, karena,dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi.

Adapun kelompok balita/bayi yang memiliki resiko tertinggi terinfeksi E. Sakazakii yaitu neonatus (baru lahir hingga umur 28 hari),bayi dengan gangguan sistem tubuh,bayi dengan berat badan lahir rendah,bayi prematur,dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap human immunodeficiency virus (HIV). Sedangkan pada orang dewasa E.Sakazakii merupakan patogen nosokomial yang menjadi penyebab berbagai macam infeksi diantaranya, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi dalam perut, radang jantung, radang sendi dan infeksi mata.

Akibat isu tersebut banyak masyarakat yang merasa khawatir tentang bahaya susu formula tersebut. Sebenarnya, susu formula tidak seberbahaya yang dibayangkan karena susu dapat menjadi media pertumbuhan yang baik bagi bakteri,karena di dalamnya terdapat komponen biokimia yang juga diperlukan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang.

Hingga saat ini tidak banyak diketahui tentang virulensi dan daya patogenitas bakteri berbahaya ini.tapi meskipun sebenarnya berbahaya ternyata kejadian infeksi bakteri ini sangat jarang. Sampai sekarang ini, pada anak sehat belum pernah dilaporkan terjadi infeksi bakteri ini. Tetapi pada bayi dengan pertahanan tubuh sangat buruk beresiko dampak yang fatal khususya bayi prematur yang sakit. Tetapi sebenarnya hal inipun akan terjadi hal yang fatal pada bayi prematur bila terkontaminasi bakteri yang ada di tangan manusia.dan ternyata setelah dilakukan pemeriksaan kultur kuman di tangan manusia sekitar 10-15%.itulah sebabnya di ruang perawatan bayi prematur perawatan bayi prematur sakit di NICU dapat berakibat fatal. Tetapi bakteri yang ada ditangan para ibu itu jarang mengganggu bayi sehat karena mekanisme tubuhnya dapat menangkal. Beberapa hal itulah yang mungkin menjelaskan kenapa sudah ditemukan demikian banyak susu terkontaminasi tetapi sampai sekaang belum ada laporan terjadi korban terinfeksi bakteri tersebut.

Mengenai penjelasan diatas,permasalahan sebenarnya adalah semua produk susu bubuk komersial apapun memang bukan produk yang steril. Melihat fakta ilmiah tersebut tampaknya berbagai pihak harus arif dan bijak dalam menyikapi kekhawatiran ini. Pemerintah dalam  hal ini departemen kesehatan dan BPOM harus menyikapi secara profesional dengan melakukan kajian ilmiah mendalam baik secara biologis maupun pengalaman ilmiah berbasis bukti.

Selain itu, seharusnya pemerintah juga mengeluarkan rekomendasi bahwa memang susu komersial bukan produk yang steril seperti rekomendasi WHO dan USFDA sebelumnya. Hal ini lebih beresiko lebih ringan, karena masyarakat akan lebih waspada dalam pencegahannya.sebaliknya bila susu bubuk komersial tetap dianggap aman, masyarakat tidak waspada atau lengah dalam proses penyajiannya. Selanjutnya tetap akan berdampak  berbahaya pada anak yang kelompok tertentu yang beresiko terinfeksi. Rekomendasi lain yang harus diperhatikan untuk mengurangi resiko infeksi tersebut adalah cara penyajian susu formula untuk bayi dengan baik dan benar.yaitu dengan memanskan air diatas 70 0C. sedangkan pada anak yang beresiko seperti bayi prematur dan anak dengan gangguan fungsi kekebalan tubuh berat direkomendasikan dengan pemberian susu bayi formula cair yang siap saji,susu formula cair yang siap saji, dianggap sebagai produk komersial steril karena dengan proses pemanasan yang cukup.

Sebenarnya masyarakat tidak perlu khawatir jika memang susu formula tersebut membahayakan. Mungkin jalan tengahnya pemerintah dalam hal ini Depkes tidak perlu mengumumkan merek susunya. Tetapi mengumumkan bahwa pada dasarnya semua susu merek apapun tidak steril dan beresiko tercemar bakteri Enterobacher Sakazakii. Tetapi masyarakat tidak perlu cemas bakteri tersebut tidak berbahaya dan akan mati dalam air panas bersuhu 70 0C. Tetapi bagi bayi prematur sebaiknya direkomendasikan tidak menggunakan susu bubuk formula merek apapun, lebih baik susu cair instan.

Sumber:

m.detik.com/healt/read/2012/06/25/135629/1920053/763/1/5-masalah-kesehatan-yang-paling-bikin-geger-di-indonesia

www.growupclinic.com

:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun