Â
Program Asistensi Mengajar  merupakan program pengenalan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Program ini merupakan salah satu bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut dengan cara membawa pengetahuan, keterampilan, dan semangat baru dari para mahasiswa didik ke lingkungan pendidikan yang membutuhkan. Mahasiswa yang terlibat dalam Program Asistensi Mengajar akan mengajar di sekolah-sekolah tersebut dalam jangka waktu selama 4 bulan, memberikan kontribusi nyata dalam membantu meningkatkan akses dan mutu pendidikan di daerah-daerah yang memerlukan.
Asistensi Megajar telah memberikan banyak pengalaman bagi yang sama sekali belum terjun di dunia mengajar, kita mendapatkan banyak sekali pembalajaran dan pengalaman, karena dapat berkontribusi langsung dalam dunia pendidikan. Tak hanya itu, kita juga ikut terlibat untuk membantu guru mengajar di kelas dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang menjadikan diri kita lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam membuat media pembelajaran agar peserta didik termotivasi untuk belajar.Â
Selain mengembangkan kemampuan mengajar, pastinya kita akan mendapatkan pengembangan diri hardskill maupun softskill seperti kepemimpinan, komunikasi, manajemen waktu, kerja sama, kedisiplinan, tanggung jawab, pemecahan masalah, dan pengembangan media pembelajaran.
Salah satu program kerja dari Asistensi Mengajar ini adalan intrakulikuler yang berkolaborasi dengan supervisi di mana keduanya hadir bertujuan untuk memberika mahasiswa peluang membaca dan memahami kesulitan berlajar siswa ,dan menciptakan suatu inovasi untuk  mengurangi permasalahan tersebuat.
paham secara mendalam (Binangun & Hakim, 2016). Pendekatan untuk mengatasi tantangan dalam pembelajaran matematika memang sangat penting. Guru perlu menggunakan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan relevan bagi siswa.Â
Dengan mendekatkan matematika pada konteks konkret dan memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi, mereka dapat lebih mudah memahami konsep-konsep matematika secara mendalam. Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa untuk mengerti, tetapi juga untuk benar-benar memahami esensi dari materi yang dipelajari.
Djoko Iswadji menjelaskan bahwa alat peraga adalah benda konkret yang sengaja dirancang untuk membantu dalam proses pembelajaran dengan mengilustrasikan konsep atau prinsip yang abstrak, terutama dalam mata pelajaran seperti matematika. Penggunaan alat peraga memungkinkan konsep yang sulit dipahami secara abstrak dapat dijelaskan melalui model, sehingga memudahkan pemahaman peserta didik.
Selain itu, media pembelajaran juga memainkan peran penting dalam menunjukkan objek besar yang tidak dapat ditampilkan di dalam kelas atau objek kecil yang sulit dilihat dengan mata telanjang. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.