Mohon tunggu...
Hikmatun Nisa' Enha
Hikmatun Nisa' Enha Mohon Tunggu... -

Jika mimpi-mimpi saya tidak bisa tercapai sekarang, saya akan menulisnya. karena, mungkin suatu hari nanti saya akan membacanya dan akan mencoba meraihnya kembali.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum PAUD “sama dengan” Program Kegiatan Bermain?

20 Juni 2014   03:47 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:03 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum pada PAUD bukan hanya sekedar sejumlah dokumen yang berisi indikator di setiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.Pemahaman tentang kurikulum anak usia dini merupakan suatu cara untuk membelajarkan anak melalui sejumlah pengalaman nyata yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari anak. Pengetahuan tentang kurikulum anak usia dini akan sangat berdampak pada proses pembelajaran yang sengaja dirancang oleh guru untuk kepentingan belajar anak. Kurikulum yang efektif seharusnya bukan tentang apa yang akan diberikan oleh guru, tetapi lebih pada bagaimana kurikulum itu sesuai dengan perkembangan anak sehingga mereka dapat belajar sesuai dengan tingkat kecepatan dan kemampuan belajarnya masing-masing.

Istilah pengembangan kurikulum adalah istilah yang paling sesuai dengan pengembangan program kegiatan bermain anak usia dini. Namun, istilah kurikulum terkesan formal dan terstruktur, maka istilah kurikulum seringkali diganti dengan istilah program kegiatan bermain. Unsur utama dalam pengembangan program bagi anak usia dini adalah bermain. Secara umum kurikulum pendidikan anak usia dini dapat dimaknai sebagai seperangkat kegiatan belajar sambil bermain yang sengaja direncanakan untuk dapat dilaksanakn dalan rangka menyiapkan dan meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak usia dini.

Pendidikan awal di masa kanak-kanak diyakini memiliki peran yang amat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Albert dan Miller berpendapat bahwa dalam pengembangan program kegiatan bermain (kurikulum) bagi anak usia dini seharusnya sarat dengan aktivitas bermain yang mengutamakan kebebasan bagi anak untuk bereksplorasi dan berkteativitas, sedamgkan orang dewaasa (orang tua atau guru)seharusnya lebih berperan sebagai fasilitator pada saat anak membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah ynag dihadapi.

Menurut NAEYC Early Chilhood Program standar terdapat dua hal penting tentang kurikulum bagi anak usia dini, yaitu:


  1. Program kegiatan bermain anak usia dini diterapkan berdasarkan kurikulum yang berpusat pada anak serta dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan perkembangan pada setiap aspek baik estetika, kognitif, emosional, fisik, bahasa, dan sosial.
  2. Kurikulum berorientasi pada hasil dan mengaitkan berbagai konsep dan perkembangan.

PAUD di Indonesia sendiri, tujuan kurikulumnya adalah membantu meletakkan dasar ke arah pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahap berikutnya.

Dari penjelasan di atas, sedikit banyak dapat disimpulkan bahwa kurikulum untuk pendidikan anak usia dini dengan pendidikan formal berbeda. Jika pada pendidikan formal kurikulum merupakan seperangkat mata pelajaran, pada pendidikan anakusia dini kurikulum lebih dikenal sebagai program kegiatan bermain anak. Program yang dikembangkan bisa berupa perkembangan sosial dan emosi, perkembangan bahasa, perkembangn literasi awal, matematika permulaan, penemuan ilmiah, memahami diri sendiri, masyarakat, dan dunianya; ekspresi kreatif dan penghargaan terhadap seni; dan perkembangan fisik. Sehingga, meskipun disebut program kegiata bermain tetap memperhatikan tujuan pendidikan dan pertumbuhan serta perkembangan anak usia dini dalam segala aspek. Selain itu, yang paling penting adalah anak merasa sedang bermain bebas, bukan dipaksa untuk belajar. Biarkan anak mengeksplor sendiri pengetahuan yang diinginkan lewat dunianya, dunia bermain.

Sumber: Sujiono, Yuliani Nurani. 2011. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun