Mau tidak mau, yang ada di depanmu adalah fase kehidupan selanjutnya. Meninggikan angan dan harap boleh, tapi tetap sisakan sedikit ruang untuk ikhlas dan tawakkal. Suka tidak suka, siap tidak siap kehidupan akan selalu membawamu melangkah ke depan bukan lagi ke belakang menyesali yang telah berlalu. Seindah-indahnya skenario yang kamu bangun di pikiranmu masih jauh lebih indah Skenario yang telah disusun oleh Tuhan jauh sebelum kamu dilahirkan ke dunia.
Jalani semua rangkaiannya, terima setiap manis dan getirnya, sebagai bagian dari proses kehidupan yang memang perlu aku, kamu dan kita lalui. Bukankah kopi yang terlalu manis juga tidak akan terasa nikmat ketika diminum?, bukan kopi namanya jika kemanisan,sama dengan hidup, perlu ada sedikit sentuhan pahit-pahitnya agar seimbang, agar tercipta apa itu syukur dan sabar. Justru di bagian terpahit itu kadang kita menemukan kenikmatan yang luar biasa jika kita mau menerima dan menikmatinya dengan penuh syukur. Jangan terbiasa memberi makan egomu dengan angan yang begitu manisnya, nanti kamu diabetes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H