Nona, Mengapa kamu begitu membenci dan menistakan kesendirian ini?
Nona, bukankah karna kesendirian inilah kamu menjadi begitu mesra dengan Tuhanmu?
Tidak ingatkah kamu tatkala air matamu jatuh berlinang, di atas sajadah hanya untuk meminta seseorang yang belum tentu bisa mencintaimu sekeras kamu mencintainya?!
Kamu begitu mengingkannya, yang belum tentu menginginkanmu juga. Kamu menangis, merengek, mengemis pada Tuhanmu sebegitu kerasnya, tak ada satu malampun air matamu tak jatuh sebab memintanya pada Tuhanmu yang jauh sudah lebih dahulu mencintaimu?!
Cinta segitiga macam apa ini nona?!
Kamu begitu mencintainya yang mencintai orang lain, di sisi lain kamu mengabaikan Tuhanmu yang cintanya padamu jauh di atas cinta makhluk manapun di muka bumi ini.
Tuhanmu tetap mencintaimu sekalipun kamu mati-matian mengejar cinta yang lain. Cinta yang tak mengharapkanmu jadi tujuan akhir dari perjalanannya. Nona, ingatkah kamu, di saat Tuhanmu masih tetap melindungimu bahkan di saat kamu tengah terlena dengan cintamu yang lain, Tuhanmu tetap mencintaimu sekalipun kamu sibuk mngejar cinta yang lain. Tuhanmu yang menguatkanmu di saat dalam kondisi lemah karna dikecewakan oleh cintamu yang lain. Tuhanmu yang menenangkanmu di saat kamu dibuat gelisah dan bersedih oleh cintamu yang lain.
Lihatlah kembali nona, Tuhanmu tetap mencintaimu dan melindungimu bahkan di saat kamu menghianati cinta Tuhanmu dengan mengejar cinta yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H