Mohon tunggu...
hikmah
hikmah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - الف ليلة وليلة

Setiap kali air mata terjatuh, aku memilih memungutinya dengan haru, untuk kudaur ulang menjadi serangkaian aksara yang mampu kau baca. Dan apabila kau merasakan getir saat membaca tulisanku, bisa jadi, tulisan itu lahir dari air mata paling pilu yang pernah kujatuhkan!

Selanjutnya

Tutup

Love

Ahwal mencintaimu

24 Februari 2021   10:48 Diperbarui: 18 Maret 2021   11:58 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

"Maksud hati ingin memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai"
Bahwa seindah apapun sesuatu, jika kita tak memiliki kuasa untuk menggapainya, maka semua perjuangan hanya akan kembali dalam bentuk kepayahan.

Seperti halnya, aku suka hujan, sukaaa sekali!!! Akan tetapi ketika hujan turun, aku lebih memilih untuk berteduh dan menikmati hujan di balik jendela. Pada yang demikian itu, bukan berarti aku tak suka lagi akan hujan, atau rasa sukaku adalah palsu belaka. Melainkan aku tak memiliki kuasa untuk menangkal rasa dingin dan menggigil ketika hujan terus-terusan mengguyurku. Jika aku teruskan, hanya dalam rangka membuktikan kecintaanku pada hujan, maka aku hanya akan menyakiti diri sendiri. Tidakkah itu dzolim?!

Aku suka gunung dan laut, keduanya memberikan kedamaian ketika aku memandangnya. Sayangnya, gunung begitu tinggi untuk kugapai dan laut teramat dalam untuk kuselami. Jika aku nekat untuk menggapai gunung yang begitu tinggi, aku bisa saja jatuh, terperosok, tersesat lalu hilang arah. Begitu pula laut, jika aku yang awam ini ceroboh menyelami lautan yang amat dalam dan luas, aku bisa saja hilang keseimbangan lalu tenggelam di dasar samudra dan tak akan kembali lagi.

Pada dasarnya, kecintaan pada sesuatu harus dibarengi dengan kesadaran dan akal sehat. Jangan menjadi buta dan menonaktifkan akal sehat. Cinta itu kesadaran, kesadaran pada apa yang kita cintai. Tak semua yang kusuka dan kucinta harus aku gapai dan aku taklukkan, ini diluar kuasaku. Hujan, gunung dan laut! aku suka dan mencintai ketiganya, tapi di sisi lain aku juga sadar akan keawaman dan kelemahanku!

Oleh sebab itulah, aku boleh saja mencintai sesuatu sesuka dan sekehendakku, tapi semua itu harus kubarengi dengan pemahaman bahwa aku adalah manusia yang punya kelemahan dan keterbatasan. Bersamaan itu pula, aku tersadar bahwa tak semua gunung harus kudaki, tak semua laut harus kuselami dan tak semua hujan harus kudatangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun