Mohon tunggu...
hikmatul azizah
hikmatul azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am an English Literature student of UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengurai Stereotip Gender Melalui Lensa Sosiologi

22 September 2023   16:19 Diperbarui: 22 September 2023   16:20 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stereotip gender telah menjadi masalah yang meresap dalam masyarakat kita selama berabad-abad. Stereotip ini menciptakan ekspektasi dan peran yang kaku bagi individu berdasarkan jenis kelamin mereka, seringkali membatasi potensi mereka untuk berkembang sepenuhnya. Dalam upaya untuk mengurai stereotip gender yang sangat tertanam dalam budaya kita, mari kita telaah mereka melalui lensa sosiologi. Dalam esai ini, kita akan membahas asal-usul stereotip gender, bagaimana mereka dipertahankan dalam masyarakat, dampaknya pada individu, dan bagaimana sosiologi dapat membantu memahami dan mengatasi masalah ini.

Asal-Usul Stereotip Gender

Stereotip gender bukan fenomena baru. Berbagai bentuk dan tingkat eksistensinya telah diamati sepanjang sejarah manusia. Beberapa faktor berkontribusi pada pembentukan stereotip gender, termasuk budaya, agama, ekonomi, dan sejarah.

1. Budaya dan Tradisi

Budaya memainkan peran penting dalam membentuk stereotip gender. Setiap masyarakat memiliki standar dan prinsip yang berbeda yang mengatur peran dan kewajiban yang terkait dengan gender. Sebagai contoh, dalam beberapa budaya patriarki, peran tradisional bagi pria dan wanita jelas didefinisikan, dengan pria dianggap sebagai pencari nafkah dan wanita sebagai pengurus rumah tangga.

2. Agama

Agama juga dapat memainkan peran penting dalam mempertahankan stereotip gender. Beberapa agama memiliki ajaran yang mendukung peran gender yang terpisah dan perbedaan yang dianggap sebagai bagian dari desain ilahi.

3. Ekonomi dan Kekuasaan

Ketidaksetaraan gender dalam struktur ekonomi dan kekuasaan telah berkontribusi pada pembagian peran gender yang lebih besar. Di banyak masyarakat, pria masih mendominasi berbagai sektor ekonomi dan politik, sementara wanita sering memiliki akses terbatas ke sumber daya dan peluang.

4. Sejarah dan Perubahan Sosial

Sejarah juga berperan dalam pembentukan stereotip gender. Perubahan sosial yang lambat dan jangka panjang telah memengaruhi persepsi tentang gender. Perjuangan sejarah untuk hak-hak perempuan dan perubahan dalam struktur keluarga adalah beberapa faktor yang telah membentuk pandangan kita tentang gender.

Mempertahankan Stereotip Gender

Stereotip gender dipertahankan dalam masyarakat melalui berbagai cara. Beberapa di antaranya meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun