Mohon tunggu...
HIKMATUL AMELIA
HIKMATUL AMELIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Hobi membaca, menulis, travelling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

FBS Mengabdi: Waspada! Anemia dan Stunting

24 November 2024   11:23 Diperbarui: 24 November 2024   11:38 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat pada hari Jum'at tanggal 4 Oktober 2024 telah diselenggarakan penerjunan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang dalam rangka program FBS Mengabdi. Kegiatan ini melibatkan para civitas akademis dan mahasiswa FBS Angkatan 2023. Program FBS Mengabdi ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan softskills mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni dalam berinteraksi dan berdampak di lingkungan masyarakat, khususnya di lingkup sekitar kampus.

Dari Keseluruhan mahasiswa FBS Angkatan 2023 setiap prodi dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melaksanakan pengabdian sesuai dengan pembagian yang sudah ditentukan dari kampus. Setiap prodi juga akan didampingi oleh DPL atau Dosen Pembimbing Lapangan yang mengarahkan kita supaya koordinasi antar pihak kampus dan masyarakat berjalan dengan lancar.

Kami dari kelompok 7 dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mendapat tempat pengabdian di Kelurahan ngijo yang mana memilih mitra dengan PKK setempat. Mahasiswa juga telah memberikan surat tugas pada minggu sebelumnya, dan surat tersebut diterima dengan baik oleh bapak Mulyono selaku perangkat desa ngijo. Kegiatan ini juga mendapatkan arahan langsung dari ibu-ibu PKK, yaitu Ibu Kaswati.

Sebagai langkah pertama pada tanggal 15 Oktober 2024 dari kelompok 7 menyambangi kantor Kelurahan sekaligus rumah bapak RW 4 ngijo untuk meminta izin dan pemaparan terkait program FBS Mengabdi tentang Cegah Anemia dan Stunting.

Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Di Indonesia, anemia menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius, terutama di kalangan remaja putri, ibu hamil, dan anak-anak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, prevalensi anemia di Indonesia masih cukup tinggi, dan kondisi ini mempengaruhi kualitas hidup banyak orang serta memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Kelompok kami memaparkan tentang penyebab anemia, gejala anemia, dampak anemia pada remaja, kemudian kaitannya anemia dengan stunting itu apa sih? Dan bagaimana cara mencegah anemia?

Nahhh, penyebab anemia itu dari sering mengkonsumsi obat-obatan tertentu, kurangnya makanan bergizi, sedang hamil, memiliki riwayat sakit kronis, seperti ginjal,  memiliki masalah dengan sumsum tulang, seperti limfoma, leukemia, mlelodysplassl, dan multiple myeloma. Selanjutnya gejala anemia mulai dari sakit kepala, mudah lelah, kulit pucat, lebih mudah mengantuk, mata berkunang-kunang, sulit berkonsentrasi dan berpikir. Kemudian apasih? Keterkaitan anemia dengan stunting, kenapa bisa menjadi stunting? Karena anemia dapat memperburuk stunting karena zat besi sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel. Remaja putri yang mengalami anemia mungkin mengalami penurunan daya tahan tubuh, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan perkembangan fisik yang terhambat. Pada ibu hamil, anemia dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

Sementara stunting adalah ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat secara kronis akibat kekurangan gizi, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga usia 2 tahun.

Cara mencegah anemia bisa dengan pola makan yang seimbang dan bergizi, makan makanan kaya zat besi, mengkonsumsi makanan yang meningkatkan absorbsi zat besi, seperti jeruk dan buah-buahan yang kaya vitamin c, tidak mengkonsumsi teh, kopi, susu bersamaan saat makan atau setelah makan, karena akan menghambat penyerapan zat besi dari makanan yang dikonsumsi, melakukan aktivitas fisik atau olahraga minimal 30 menit, kemudian mengkonsumsi tablet tambah darah.

Selain memaparkan materi cegah anemia dan stunting mahasiswa juga menunjukkan inisiatif dengan merancang poster Wacana Faktual. Untuk mengedukasi warga setempat tentang pentingnya mencegah anemia dan stunting. Pada tanggal (22/10/2024), kami melaksanakan kegiatan edukasi cegah anemia dan stunting di rumah ibu Kaswati selaku Ibu Rw dan PKK di desa ngijo sekaligus penyerahan poster, dan poster tersebut telah diserahkan secara resmi kepada ibu Kaswati diharapkan dapat mengedukasi warga setempat demi masa depan yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun