Allah berfirman :
“Aku bersumpah demi hari kiamat, dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.” (Al-Qiyamah: 1-4)
Kata banan dalam ayat tersebut menurut penafsiran ahli bahasa adalah ujung-ujung jari tangan dan kaki. Sedangkan kata bananah artinya seluruh jari jemari. Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Mahakuasa untuk mengembalikan tulang jemari yang kecil dan menyusunnya kembali hingga menjadi lurus. Siapa yang mampu menciptakan jemari manusia, tentu ia juga mampu untuk mengumpulkan tulang-tulangnya dan mengembalikan kehidupan kepadanya.
Ilmu pengetahuan modern berhasil mengungkap rahasia di balik sidik jari pada abad ke-19. Terungkap bahwa garis-garis halus yang ada di ujung jari (banan) seseorang berbeda dengan yang dimiliki orang lain. Di sana ada tiga jenis garis : garis melengkung, garis melingkar, dan garis-garis meliuk-liuk atau garis kompleks karena tersusun dari beragam bentuk garis.
Dari garis-garis ini terbentuklah satu pola yang unik dan khusus di setiap jari manusia, mencerminkan identitas diri dan pribadi masing-masing orang. Bentuk sidik jari tetap dan tak berubah sepanjang hidup pemiliknya. Ia tidak akan berubah dengan bermacam kondisi dan situasi yang menimpanya. Para ilmuwan mengungkap bahwa mumi di Mesir yang diawetkan, sidik jarinya tetap terlihat jelas dan utuh.
Francis Galton, seorang ilmuwan besar kelahiran Inggris, membuktikan bahwa didunia ini tidak ada dua orang yang memiliki lekukan halus yang sama pada sidik jarinya. Ia menegaskan bahwa lekukan dan garis zigzag itu bahkan sudah tanpak pada jemari janin saat ia masih berada di dalma perut ibunya, yaitu saat umurnya berkisar antara 100-120 hari.
Fakta-fakta tentang sidik jari
- Pembentukan sidik jari pada janin terjadi pada bulan keempat. Sidik jari itu tetap ada padanya sepanjang hayat, bahkan sampai matinya.
- Sidik jari seumpama jejak rekam dari garis zigzag yang timbul dari bersatunya lapisan kulit jangat (dermis) dengan kulit ari (epidermis).
- Sidik jari tidak mungkin sama pada dua orang yang berbeda di dunia, bahkan pada jari dua orang kembar sekalipun yang berasal dari satu sel telur.
- Sedikit kemiripan bentuk di antara dua sidik jari amat mungkin terjadi, tetapi keduanya tidak akan sama persis selamanya. Oleh sebab itu, sidik jari dianggap sebagai bukti otentik dari kepribadian setiap orang banyak digunakan oleh para penegak hukum untuk mengungkap kejahatan.
- Sidik jari tidak hanya pada tangan saja, melainkan ada juga sidik jari kaki. Sebab masing-masing jari kaki memiliki sidiknya.
- Sidik jari tidak terpengaruh oleh faktor keturunan.
- Jika terjadi kerusakan pada permukaan sidik jari akibat luka luar atau akibat pembakaran level pertama maka garis-garis papilaris akan kembali muncul dengan bentuk yang sama. Tetapi jika pembakaran atau luka itu menimpa lapisan kulit dalam (dermis), maka saat itu baris-baris papilaris akan hilang dari kondisi aslinya.
- Bekas-bekas sidik jari pada beberapa orang kadang tidak terlalu jelas, dan itu akibat keretakan kulit yang biasa terjadi pada para pandai besi, tukang kayu, pekerja, petani atau pada orang-orang yang terkena penyakit kulit seperti eksim dan lepra.
Ada beberapa tanda lainnya pada manusia yang dianggap sebagai tanda pembeda antara dirinya dengn orang lain, diantaranya adalah :
- Aroma Tubuh. Setiap orang memiliki aroma tubuh tersendiri yang berbeda dengan yang lainnya. Hal ini dibuktikan oleh firman Allah, “Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir), berkata ayah mereka, “Sesungguhnya Aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu akan membenarkan aku).”