Komunikasi berasal dari bahasa latin communis atau dalam bahasa inggris disebut common berarti sama. Dapat diartikan bahwa berkomunikasi berarti suatu kegiatan berupa usaha untuk menimbulkan suatu hubungan sikap moral dengan seseorang. Jadi secara harfiah pengertian komunkasi dapat dartikan sebagai proses penciptaan korelasi atau mengadakan perhubungan antar indivisu atau  lebih bayak lagi.
       Ahli komunikasi mengatakan bahwa "communication is the process of sending and reciving symbols with attach meaning". Artinya Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima simbol, seperti kata-kata, gerakan, atau sinyal lainnya, yang membawa makna tertentu. Communication is the evoking of a shered or common meaning in another person. (Nelson & Quick, 2006 : 250). Komunikasi adalah untuk membangkitkan pengertian bersama kepada orang lain. Dapat diketahui bahwasannya komunikasi tidak sekadar tentang menyampaikan pesan, tetapi juga memastikan bahwa makna yang diinginkan dapat diterima dan dipahami oleh penerima dengan cara yang sama seperti yang dimaksudkan oleh pengirim. Demikian juga Jennifer M. George (2006 : 437) mendefinisikan bahwa Komunikasi adalah penyampaian informasi antara dua atau lebih individu atau kelompok untuk mencapai pemahaman yang sama yang maksudnya komunikasi adalah kegiatan membagi informasi antara dua orang atau lebih atau kelompok untuk mencapai pemahaman bersama.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau berita yang berasal dari sumber sumber tertentu dan ditujukan kepada suatu objek, baik itu satu orang atau lebih dan juga diri sendiri. Informasi dalam komunikasi dapat berupa ide-ide atau hasil dari pemikiran-pemikiran atau uraian dari suatu hal yaitu kesan-kesan. Wujud informasi dalam komunikasi dapat berupa perintah, permohonan, pertanyaan atau cara-cara pernyataan lainnya.
Memimpin dalam sebuah organisasi adalah sebuah tanggung jawab besar yang membutuhkan berbagai keterampilan dan kualitas. Seorang pemimpin yang efektif harus mampu menginspirasi dan memotivasi anggota tim, memiliki visi yang jelas, serta mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang menantang.
      Kegiatan komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk menjalin hubungan mutualisme berupa jalinan saling pengertian antara pemimpin dan semua anggotanya, Dengan adanya komunikasi yang baik dalam suatu organisasi, organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Sebaliknya, kurangnya komunikasi dalam sebuah organisasi, organisasi menjadi berantakan. Oleh karena itu, keberadaan pemimpin dalam komunikasi organisasi menjadi tolak ukur keberhasilan koordinasi dalam gerak organisasi.
       Terkait dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik memang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin karena sesuai peran pemimpin yang dalam organisasi untuk bisa mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, manejemen konflik serta proses-proses organisasi lainnya.
      Kepemimpinan yang berhasil membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik dan kepercayaan yang kuat. Kepercayaan ini terbentuk ketika pemimpin menciptakan lingkungan organisasi harmonis, membangun hubungan yang baik dengan anggota, dan berkomunikasi secara efektif. Hal ini memungkinkan pemimpin mempengaruhi anggotanya dan mencapai tujuan organisasi.
      Kemampuan berkomunikasi efektif merupakan kunci kesuksesan pemimpin. Hal ini melibatkan penyampaian pesan yang jelas dan terstruktur, mendengarkan dengan empati dan memahami konteks komunikasi. Dengan demikian, pemimpin dapat membangun hubungan yang kuat dengan anggota, meminimalkan kesalahpahaman dan memfasilitasi aliran informasi yang efektif dalam organisasi. Singkatnya, gaya kepemimpinan merupakan wujud tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut dalam kemampuannya memimpin.
      Menurut (Kartini Kartono, 2005:36) terdapat tiga syarat penting dalam konsepsi kepemimpinan dan harus dimiliki oleh setiap pemimpin, yaitu:
- Kekuasaan, yaitu kemampuan pemimpin dalam suatu kelompok untuk mempengaruhi perilaku, tindakan, dan keputusan orang lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kekuasaan ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk posisi formal, keahlian, informasi, atau hubungan interpersonal. Otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.
- Kewibawaan yaitu merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin mampu mengatur orang lain dan patuh padanya. Dalam konteks organisasi, kewibawaan merupakan elemen esensial yang dapat menentukan keberhasilan kepemimpinan. Seorang pemimpin yang memiliki kewibawaan sering kali tidak hanya dihormati karena jabatannya, tetapi juga karena sifat-sifat pribadinya yang menginspirasi kepercayaan dan rasa hormat dari anggota tim. Kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan dan tindakan, misalnya, adalah salah satu faktor utama yang dapat membangun kewibawaan seorang pemimpin. Ketika seorang pemimpin menunjukkan kepercayaan diri, anggota organisasi akan lebih cenderung mengikuti arahan dan merasa yakin dengan keputusan yang diambil. Selain itu, integritas adalah sifat lain yang tidak kalah pentingnya; kejujuran dan konsistensi antara kata dan perbuatan menciptakan reputasi yang dapat diandalkan. Anggota organisasi cenderung merasa lebih aman dan percaya ketika mereka tahu pemimpinnya adalah seseorang yang jujur dan adil.
- Kemampuan, yaitu sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun sosial, yang melebihi dari anggota biasa. Kemampuan seorang pemimpin dalam suatu organisasi sangat penting untuk memastikan komunikasi yang efektif antar anggota. Kemampuan mendengarkan aktif, misalnya, memungkinkan pemimpin untuk benar-benar memahami kebutuhan dan pandangan anggotanya, sehingga dapat memberikan respons yang tepat. Selain itu, kemampuan berkomunikasi dengan jelas adalah kunci untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama terhadap tujuan dan tanggung jawab mereka. Kemampuan memecahkan masalah juga penting, karena pemimpin sering kali harus menghadapi berbagai tantangan dan menemukan solusi yang efektif untuk menjaga kelancaran operasional organisasi. Kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi anggota tim membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, sementara kemampuan mengelola konflik memastikan bahwa perbedaan pendapat dapat diatasi dengan cara yang konstruktif. Di samping itu, kemampuan manajemen waktu dan adaptabilitas memungkinkan pemimpin untuk mengatur prioritas dan menyesuaikan diri dengan perubahan situasi yang cepat. kemampuan untuk memberikan dan menerima umpan balik membantu pemimpin dan anggota tim terus berkembang dan meningkatkan kinerja mereka. Semua kemampuan ini, jika dimiliki dan diterapkan dengan baik, akan menjadikan seorang pemimpin mampu memimpin dengan efektif dan mencapai tujuan organisasi.
Pada dasarnya kepemimpinan adalah kemampuan individu dengan menggunakan kekuasaannya untuk melakukan proses memengaruhi, mendorong dan mendukung usaha yang berkemungkinan menjadikan anggotanya dalam memberikan tenaganya pada kontribusi untuk mencapai tujuan organisasi. Pendekatan gaya kepemimpinan menekankan pada perilaku seorang pemimpin. Pendekatan ini menganggap kepemimpinan apapun selalu menunjukkan dua perilaku umum yaitu perilaku kerja dan perilaku hubungan.
Komunikasi dalam menjalankan gerak organisasi merupakan elemen krusial dalam kepemimpinan untuk mencapai tujuan organisasi. Karena itu, seorang pemimpin harus mahir dalam komunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan motivasi, memastikan informasi diterima dengan baik, serta meningkatkan kinerja dan kontrol kerja. Dalam organisasi, pemimpin berperan sebagai komunikator. Pemimpin yang efektif umumnya memiliki keterampilan komunikasi yang baik, yang dapat mendorong partisipasi dari orang-orang yang dipimpin.