Sarana perdagangan dan jasa ini berupa 16 kompleks pertokoan, 10 pasar, dan 13 minimarket (BPS, 2022). Selain itu, terdapat 79 restoran dan tempat makan yang menjadi salah satu bisnis paling berkembang di Kecamatan Genteng (BPS, 2023).
Keterkaitan antara berbagai sektor di Kecamatan Genteng menyebabkan adanya growth pole atau kutub pertumbuhan yang merupakan konsep perkembangan wilayah Perroux. Aglomerasi perdagangan dan jasa menyebabkan adanya gravitasi sektor ekonomi, didorong regional complementary yang belum diintervensi pihak ketiga. Hal ini mendorong spread effect di berbagai sektor baik fisik maupun nonfisik. Dalam segi fisik, tata ruang yang dapat dilihat terus mengalami perkembangan wilayah terbangun, serta alih fungsi lahan menjadi kawasan perdagangan dan jasa pada bangunan di bahu jalan.
Secara nonfisik, spread effect tersebut cukup lemah, tetapi membawa dampak baik bagi aspek kependudukan. Contohnya adalah pembukaan lapangan kerja yang lebih banyak, peningkatan pendapatan masyarakat, dan peningkatan citra kota yang terinternalisasi dalam satu pusat.
Sebagai wilayah yang berpengaruh penting di Banyuwangi Selatan, Genteng dijadikan wilayah nodal yang mempu menarik aktivitas dari kawasan di sekitarnya. Hal ini akan mendorong adanya multiplier effect yang membawa dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan wilayah.
Perkotaan Genteng sebagai pusat pertumbuhan ekonomi terbesar ke-2 di Banyuwangi mendorong penerapan Second City yang mampu meningkatkan kemudahan aksesibilitas, layanan, dan pemenuhan kebutuhan dari wilayah sekitarnya. Secara spasial, Second City Genteng mampu membawa perubahan kondisi fisik perkotaan yang lebih maju.
Konsep Second City Genteng akan menjadi Outlying Business District atau pusat kegiatan di luar pusat kegiatan utama dalam teori Inti Ganda oleh Harris dan Ullman. Keterkaitan antara aspek spasial dengan ekonomi ini menyebabkan adanya potensi kuat dalam perkembangan ekonomi wilayah dari Kecamatan Genteng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H