Pandemi Corona Membuat Guru Makan Gabut (Gaji Buta)

Oleh : Hikmatul Husnah 

Dengan wabah yang sekarang makin luas yang di sebut dengan Covid-19,terutama banyak berita hoax yang bersebaran di media sosial semakin banyak orang-orang yang panik dan kondisi tubuh makin tidak stabil.Surat keputusan dari bapak presiden Jokowi memerintahkan semua Lembaga pendidikan di liburkan yang berbentuk keramaian banyak yang di larang.Otomatis banyak siswa belajar di rumah dalam sistem daring.

Dalam sistem daring ini banyak mengalami kendala ,misal siswa TK,SD kebanyakan orang tua ikut serta dalam pembelajaran di rumah,karena guru memerintahkan siswanya tersebut seperti contoh TK dan SD tugasnya menggambar dan hasil gambaran di kirim melalui whats up gurunya dan orang tuanya yang mengirim.
Adapun guru yang kurang kreatif ,semisal setiap hari memberi tugas dan siswanya untuk mengerjakan soal-soal di buku sampai halaman yang sudah di kerjakan tuntas.

Otomatis guru di katakan tidak kerja ,guru tersebut dapat gaji apa tidak ?
Kalau guru dapat gaji ,berarti mereka hanya gabut seakan guru hanya makan gaji buta.

Menurut Undang-Undang Sisdiknas NO. 20 Tahun 2003 Pasal 40 :2 ,Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan , kreatif , dinamis dan dialogis.

Guru yang kreatif akan memberi tugas dalam media pembelajaran seperti quiz,ataupun diskusi di grub atau dengan aplikasi lainnya seperti zoom,e-learning,dan clasroom dll. Di situ siswa dapat memahami isi materi yang di sampaikan oleh gurunya dan tidak hanya memberikan tugas di buku dan siswa masih banyak yang belum paham.

Jadi dengan wabah sekarang yang melanda khususnya di Indonesia yang di sebut Covid-19 saran saya guru lebih kreativ dengan menggunakan media pembelajaran di rumah,supaya siswa mudah memahami isi materi,dan guru tidak hanya makan gabut (gaji buta) yang hanya siswa nya mengerjakan soal-soal tapi siswa tidak paham.