Pengembangan moral anak usia dini merupakan suatu cara untuk  mengenalkan aturan dalam kehidupan sosial kepada lingkungan sekitar sejak usia dini.  Usaha pengembangan moral bukan hanya di lakukan sebagai dengan adanya kehidupan berbudaya, tapi lebih penting dari itu, yaitu sebagai usaha melestarikan etika, norma, dan nilai - nilai, tata krama sesuai dengan kehidupan manusia yang di tanam sejak dini.Â
Suatu perbuatan bermoral adalah yang sesuai dengan standar atau patokan suatu budaya atau komunitas setempat. Sedangkan imoralitas merupakan kegagalan dalam penyesuaian itu, merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kesejahteraan kelompok (Dirgagunarsa, 1993:181).
Contoh sederhana dalam pengembangan moral anak usia dini, mengajak anak - anak untuk mengenal teman seusianya, saling membantu, saling memberi, membiasakan peduli dengan temannya, membiasakan berkata minta tolong, minta maaf, terima kasih kepada orang lain. Selain itu, dengan mengadakan kegiatan yang kreatif dan menyenangkan di sertai dengan pendidikan moral yang di munculkan dalam bentuk suatu kegiatan yang rutin di lakukan, dan dengan kegiatan yang terprogram atau kegiatan yang spontan di lakukan.
Seperti di  jelaskan pada artikel saya sebelumnya tentang suatu permainan pasti ada peraturan yang terkandung di dalamnya. Dengan menghargai, menerima dan mentaati peraturan termasuk pengembangan moral kepada anak. Sama halnya dengan sekecil apapun unit dalam suatu ruang lingkup kehidupan pasti memerlukan peraturan, tanpa adanya peraturan kehidupan manusia akan berjalan dengan tidak ada aturan dan tidak ada ketertiban.Â
Mengajari pengembangan moral tidak hanya dengan kegiatan yang terprogram dan rutin sehingga membuat anak merasa bosan, jika hanya melakukan cara seperti itu dalam pembelajaran, maka akan  menghilangkan makna dari pengembangan moral kepada anak. Memandu anak dalam pengembangan  moral nya juga di perlukan mengetahui tentang minat, kekuatan, dan kebutuhan anak.  Sehingga saat pembelajaran dapat berjalan efektif dan anak dapat responsif dalam pengembangan moral.
Tujuan utama dalam pengembangan moral adalah mengarahkan dan mengendalikan tingkah laku anak sesuai norma, standar,dan aturan - aturan yang di miliki oleh orang tua. Pengaplikasian dalam pengembangan moral anak usia dini, perlu menghubungkannya dengan dengan peran dan fungsi norma sesuai dengan kehidupan sosial anak - anak. Kehidupan moral anak tidak terlepas dengan keberadaan norma, khususnya dengan norma kesopanan.Â
Perlu pembiasaan diri dari pengembangan moral anak, tidak bisa jika anak di ajarkan dalam satu kali pengajaran, atau sekali kegiatan. Pembiasaan adalah salah satu faktor terpenting dalam pengenalan dan pengembangan moral anak, karena secara psikologis butuh waktu dan kegiatan yang berulang dalam pembelajaran anak, mengingat anak usia dini tidak bisa memahami suatu pengembangan moral secaara teoritis.
Contoh penerapan pengembangan moral kepada anak :
- Kegiatan rutin sehari - hari (Mengucapkan salam saat datang dan akan pergi, bersalaman dengan orang yang lebih tua dan teman saat bertemu)
- Bermain bersama dengan mebiasakan antri saat memainkan permainan (bergantian)
- Belajar memantu teman saat kesusahan
- Meminjam dan meminjamkan barang dengan baik
- Berdoa saat akan melakukan kegiatan
- Makan dan minum dengan tangan yang baik
- Menceritakan kisah - kisah pengembangan moral sebagai sarana pembelajaran
- Mengikuti acara keagamaan bertujuan untuk mengenalkan dan memberi pengalaman dalam menanam nilai - nilai agama.
Dari paparan di atas pengembangan moral di perlukan suatu pembiasan dan minat anak saat pembelajaran pengembangan moral. Tanpa adanya pembiasaan dalam pengembangan nya, anak akan cepat lupa dalam melakukannya, di sertai dengan dukungan minat anak tanpa adanya minat anak juga tidak akan tertarik dalam pengembangan pembelajaran moral anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H