Mohon tunggu...
Hikmah choliq
Hikmah choliq Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Petanyaan yang Menginginkan Jawaban

11 Juni 2015   13:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjejer pulau terbentang, beribu flora dan fauna hidup di negeri ini. Negeri yang sangat indah nan menawan. Pohon-pohon berdiri tegak menjulang ke langit. Bunga-bunga bermekaran bak mentari di pagi hari. Negeri dengan beragam bahasa, negeri yang beragam adat-istiadat tak dapat di lekatkan dalam pikiran.

Duhai bapak dan ibu, sudahkah kalian mewakilkan para rakyat yang hanya bisa mengemis kepada kalian? Duhai bapak dan ibu, sudahkah kalian menjalankan tugas yang sebenarnya? Kami tau kalian lelah di sana memikirkan negeri ini, tapi apakah yang kalian pikirkan itu sudah kami nikmati? Bapak dan ibu, bukankah rakyatlah yang seharusnya makmur? Bukankah rakyatlah yang seharusnya hidup tentram tanpa keluh kesah tapa bersandar di kolong jembatan untuk menikmati tiupan angin malam? Namun sesungguhnya itu adalah jeritan. Bukan jeritan kebahagian pak, bu, tapi jeritan pertolongan. Seringkali yang beraksi disana mengatasnamakan perjuangan untuk kami, namun apakah itu kalian dengar duhai bapak dan ibu?

Ada orang yang berkata “tumpangan yang mewah ini sesungguhnya milik rakyat”. Namun pernah terbesitkah di hati bapak dan ibu? Pak, bu, Negara ini bukan untuk ajang perebutan kekuasaan bukan untuk menunjukkan siapa yang paling kuat dan hebat. Jikalaupun satu atau dua orang yang berjuang mengatas namakan kami dengan sungguh-sungguh, pastilah mereka akan jarang mendengar suara rakyat yang berterimakasih. Pak, bu, masih ingatkah kalian ketika janji-janji kalian mengatas namakan kami? Ahh kurasa janji itu sudah sirna dengan tumpukan kertas bernilai itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun