Mohon tunggu...
Hikmah choliq
Hikmah choliq Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Kaya?

22 April 2015   01:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:49 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia adalah negeri yang sangat kaya dengan flora dan faunanya. Sampai kita pernah mendengar istilah “Tongkah kayu dan batu jadi tanaman”. Begitu suburnya tanah Indonesia ini, sampai istilah yang tidak mungkin bisa digunakan untuk menerangkan bahwa ndonesia sangat kaya. Dari Sabang sampai Marauke tanah Indonesia sngat kaya dengan sumber daya alamnya. Tapi apakah dengan melimpahnya kekayaan negeri ini dapat memakmurkan rakyat Indonesia?

Miris rasanya ketika penduduk kita sendiri di haruskan membeli hasil kekayaan alamnya kepada pemasok-pemasok dari luar. ibarat menjadi pembantu di negeri sendiri. Menghasilkan namun harus membeli dan “uang” tidak sepenuhnya masuk ke kantong negeri ini. Jika Sumber daya alam di negeri ini diolah penduduknya sendiri, rakyat mana yang akan sengsara? Rakyat mana yang tidak mengenal bangku pendidikan? Rakyat mana yang merasa kelaparan?

Hanya pertanyaan yang belum ada jawaban sampai saat ini. Penduduk yang miskin terus menjadi miskin, penduduk yang kaya terus akan menikmati kekayaan. Mengapa demikian? Mungkin tak perlu jawaban yang sangat panjang untuk memecahkan persoalan negeri ini. Jika setiap penduduk memiliki keterampilan untuk mengolah dan tidak “malas” dalam memanfaatkan sumber daya alam dan  tidak hanya menjadi “peminta” di negeri  sendiri, tanpa mengolah. Maka tidak ada pertanyaan yang tidak terjawab. Tidak hanya penduduknya yang bergerak, tetapi harus didukung dengan pemerintahnya. Kebijakan yang di keluarkan pemerintah juga jangan terlalu menekankan pada ketidak bebasan penduduk untuk mengolah sumber daya alamnya. Dengan kebijakan yang salah maka tidak hanya penduduk yang sengsara, tetapi negeri ini juga akan sengsara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun