Mohon tunggu...
hikma ulvia
hikma ulvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Institut Agama Islam Al Mawaddah Warrahmah Kolaka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosiologi Produksi sebagai Sub dari Sosiologi Ekonomi

6 Oktober 2023   18:21 Diperbarui: 6 Oktober 2023   18:30 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnal pertama mengatakan bahwa studi ilmu ekonomi mempunyai kelemahan yang signifikan sejak menjadi klasik, yaitu kegagalan untuk mengembangkan teori dan metodenya secara penuh. Teori nilai didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi, tetapi tidak didasarkan pada nilai kepuasan marjinal (utilitas marjinal). Ini merupakan gagasan baru dalam teori ekonomi, dan berpendapat bahwa fenomena ekonomi menjadi destruktif ketika "tercerai-berai" atau tidak disadari oleh ilmuwan sosial atau ekonom lainnya. Masalah nyata dengan kapitalisme adalah bahwa masyarakat alih-alih menentukan ekonomi, yang menentukan masyarakat; alih-alih sistem ekonomi melekat dalam hubungan sosial, hubungan ini melekat dalam sistem ekonomi. (1947; 1971: 70). Polanyi berkesimpulan ekonomi harus diatasi sekali lagi (reembedded), dan kontrol politik terhadap perekonomian harus diterapkan kembali agar dapat memperlakukan setiap orang secara adil. 

hal ini sejalan dengan penelitian Urbanus ura weruin dan Febiana rima kainama Disebutkan tiga penulis utama yang terkait dengan teori ekonomi keterlekatan: Polanyi, Granovetter, dan Callon. Di bawah ini ditunjukkan bagaimana menafsirkan tokoh ini dalam memahami karakteristik ekonomi rasial. Pada awalnya, skeptisisme ekonomi dikaitkan dengan Karl Polanyi. Polanyi adalah "bapak" ketimpangan dan keterlekatan ekonomi. (Machado, 2011). Sejarawan ekonomi mengemukakan tentang pengetahuan ekonomi ini disusun berdasarkan sudut pandang sosiologi ekonomi, yang mencakup pengetahuan ekonomi dan non-ekonomi. Menurut temuan penelitian di Polandia, organisasi nirlaba biasanya menangani permasalahan ekonomi. Di luar masyarakat luas, tidak ada institusi ekonomi yang tidak jelas yang menjelaskan model ekonomi resmi. Ada upaya sehari-hari dalam demografi ini serta kegiatan ekonomi "tertanam" atau "tertanam" pada lembaga-lembaga keagamaan, politik, dan non-ekonomi. (Wikipedia, 2021). Selain itu, dalam masyarakat pasar, kegiatan ekonomi berhubungan langsung dengan masyarakat umum dan "terpisah" dari masyarakat, menurut logika masyarakat.

 

Ketika membahas jawaban atas pertanyaan dan jawaban yang disebutkan di atas, terdapat banyak argumen dan perbedaan di antara para kelelawar. Masyarakat rela berkorban untuk tradisi atau "ritual sosial" masyarakat adat yang melekat yang muncul dalam wujud pengorbanan terhadap budaya dan kebudayaan. Pemikiran postmodern juga memiliki unsur stratifikasi, simbolisme, dan norma sosial. Kritik mulai muncul ketika embedding semakin banyak digunakan di Indonesia untuk menggeneralisasi berbagai kondisi masyarakat, sehingga efektivitasnya dalam menyoroti perbedaan dipertanyakan. Asumsi-asumsi tersebut dimasukkan ke dalam Rencana Rekonstruksi Ekonomi berdasarkan Sergam. Menurut penelitian Muhammad Chabibi, dalam ilmu ekonomi kontemporer, praktik perdagangan terjadi di setiap negara, baik melalui kartel, kolusi, maupun monopoli dengan kekuasaan absolut atau parsial (Stiglitz dan Mathewson, 1986). Kebutuhan terbesar akan pasar yang demokratis dan terprivatisasi di suatu negara disebut sebagai kekhawatiran negara dagang.[4] Kebutuhan primer di suatu negara dipenuhi melalui pasar yang demokratis dan dimiliki secara pribadi, yang sering dikenal sebagai kebutuhan primer "bangsa dagang".

 

Penelitian pius Suratman kartasasmita Menyatakan bahwa istilah "globalisasi perekonomian" yang berarti membalikan paradigma dan pembalikan perekonomian internasional secara rasional. Ada tiga proses utama yang mengubah perekonomian lokal di mana pun di dunia menjadi perekonomian global: teritorialisasi, informasiisasi, dan inovasi lokal. Prosedur ini digunakan oleh semua orang yang terlibat dalam perdagangan internasional, baik perorangan, bisnis, atau lembaga pemerintah. Prosedur yang dikenal dengan istilah "tertiarisasi" adalah proses pengalihan perekonomian industri manufaktur ke sektor bisnis sebagai fase kedua revolusi industri yang mampu membalikkan perekonomian pertanian. Pemrosesan informasi dikombinasikan dengan strategi ekonomi yang semakin kompleks berdasarkan penggunaan informasi dan teknologi. Seorang kontributor senior dari tahun yang sama (Wilheim, 1996: 11--13) memberikan informasi lebih rinci tentang apa yang terjadi sepanjang momen ekonomi/global saat ini. Sistem produksi industri menggabungkan komponen yang dibuat di tempat lain agar berfungsi dengan baik. Situasi seperti ini kemungkinan besar akan menghasilkan pengembangan sistem transportasi yang standar dan menyeluruh serta standardisasi yang jelas. Robotika dan sistem informasi digunakan untuk meningkatkan pengembangan produk, manajemen gudang, motivasi karyawan dan struktur organisasi, serta ukuran dan lokasi unit produksi. Menurut artikel jurnal Karl Polanyi yang berjudul "Pengentasan Kemiskinan Baru yang Strategis".

 

Dalam The Great Transformation dan teori "tangan tak kasat mata", KarlPolanyi tidak menggunakan teori "tertanam" sebagai landasan dalam mengembangkan teori-teori yang dimaksud. Hal ini tidak disebutkan dalam Indeks, dan menurut Polanyi, ia hanya menggunakannya empat kali dalam buku The Great Transformation (juga dikenal sebagai GT). Contoh paling terkenal adalah ketika para pejabat Polandia mulai menjelaskan bagaimana ekonomi pasar pada akhirnya menyebabkan munculnya populasi terorganisir tertentu berdasarkan sistem perdagangan: "Polanyi berpandangan bahwa masyarakat (society) adalah organisme sosial alamiah, termasuk di da-lamnya dia - lamnya dinamika organik memenuhi kebutuhan material warganya, tetapi hubungan-relasi sosial tertanam dalam sistem ekonomi. Ada tiga metode pengorganisasian sosial yang dikemukakan dalam paragraf ini, antara lain metode produksi dan distribusi. Tiga prinsip yang mendasari sistem ini adalah timbal balik, redistribusi, dan rumah tangga. 34 Dalam artikelnya "Karl Polanyi Menanam Ekonomi," B. Herry Priyono mengatakan bahwa "Pengadaan Produksi/Distribusi Melalui 'pasar' (pasar) Berperan Penting" ('Produksi/Distribusi Melalui Pasar') merupakan satu-satunya instrumen yang paling penting.

 

Penelitian Yustinus prastowo mengemukakan pendapat yaitu Berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya, Karl Polanyi tidak menyatakan bahwa faktor ekonomi selalu berpihak pada kelompok masyarakat tertentu. Semua komunitas manusia, apakah mereka materialistis atau spiritualistis, berwawasan luas atau tidak, terus-menerus membicarakan kondisi material kehidupan mereka. Sistem untuk melacak pergerakan manusia Sistem Swatata Pertukaran. Sistem ekonomi yang dikenal sebagai "ekonomi penumpang" adalah sistem yang dibangun, dipelihara, dan disesuaikan dengan pasar terbuka. Penciptaan dan pendistribusian Tata didasarkan pada mekanisme swatata. Barang (dan jasa) pasokan dan akan barang (dan jasa) permintaan akan barang (dan jasa) berada pada tingkat harga yang setara yang ditetapkan oleh sistem ini. Produksi dan distribusi ditentukan oleh harga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun