Dalam jurnal penelitian Ketut Gede Mudiarta, Swedberg mengemukakan aliran pemikiran sosiologi ekonomi bahwa hubungan individu dan posisi individu menjadi sangat penting dalam proses sosialnya. Dalam penelitian ini juga Granovetter mengemukakan gagasannya tentang manfaat jaringan sosial terhadap ekonomi.Â
Hal ini dilandasi oleh prinsip jaringan norma dan densitas, manfaat ekonomi yang cenderung didapat dari jalinan ikatan yang lemah, peran struktural yang  kontribusinya dapat menjembatani hubungan orang  personal pihak lain, dan kegiatan non-ekonomi yang dilaksanakan pada kehidupan sosial individu yang mengakibatkan adanya jaringan sosial.Â
Hal ini sejalan dalam jurnal penelitian Titik Sumarti yang membahas mengenai gagasan Granovetter dimana tindakan ekonomi tidak dapat terpisahkan dengan tindakan sosial. Dimana tindakan tersebut dapat dipengaruhi oleh sosiabilitas, dukungan, status serta kekuasaan. Pada bagian ini kepentingan sosial dapat mempengaruhi tindakan ekonomi pada saat setalah individu berinteraksi dengan individu lainnya. Menurut Granovetter tindakan ekonomi (usaha yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhaannya) ini tidak hanya dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi tetapi juga kepentingan sosial setiap individu yang ada.
Â
Dalam penelitian Sarwo Eddi Wibowo, Swedberg mendefinisikan gagasannya bahwa sosiologi ekonomi adalah ilmu yang berfokus pada individu atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup setiap individual. Hal ini berkaitan dengan cara mereka memenuhi kebutuhannya yang ada kaitannya pada  aspek seperti produksi, distribusi, pertukaran serta konsumsi yang didasari dan bertujuan untuk mensejahterahkan setiap individu.Â
Seperti dalam jurnal penelitian Yuan Ferdianailahi dan Ceta Indra Lesmana dimana Swedberg mengatakan sosiologi ekonomi berfokus pada peristiwa ekonomi yang ada kaitannya dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi sebagai sumberdaya yang terbatas. Dalam jurnal ini juga Swedberg mengatakan sosiologi ekonomi berfokus pada bagaimana individu memenuhi kebutuhan hidup mereka.Â
Dalam penelitian Viktor Amrifo, Granovetter mengemukakan bahwa usaha ekonomi dapat disituasikan dengan kepentingan sosial yang melekat pada jaringan sosial setiap individu pada interaksi yang sedang berlangsung. Hal ini tidak hanya pada tindakan secara individu, namun mencakup pada perilaku ekonomi secara luas seperti penetapan harga.Â
Dalam penelitian ini juga pada hal yang dikemukakan Swedberg, NIES mengatakan ekonomi memiliki kesinambungan dengan masyarakat dimana hal ini juga berkaitan dengan institusi, jaringan sosial dan norma dengan tindakan ekonomi. Seperti dalam jurnal penelitian Erlina dimana Swedberg dan Granovetter mengatakan bahwa hubungan ekonomi antara individu seperti pedagang dan konsumen, dimana pedagang memberikan akses tawar menawar ketika konsumen terlihat tidak menginginkan barangnya.
Dalam jurnal penelitian Melis, Granovetter menegaskan konsep keterlekatan yang diajukannya atau interaksi dengan orang lain. Konsep tersebut adalah usaha ekonomi secara sosial yang melekat pada jaringan sosial personal atau keterkaitan sosial antara setiap individu ataupun kelompok yang sedang berlangsung. Ungkapan Graovetter dalam penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian Elistia dimana strategi keterlekatan menurut Granovetter adalah situasi sosial ekonomi yang berpusat pada jaringan sosial personal yang kini ada.Â
Dalam ungkapan Granovetter dalam peneltian ini mengatakan dua bentuk keterlekatan yaitu keterlekatan relasional dan lebih luas seperti penetapan harga dan keterlekatan struktural, keterlekatan ini disesuakian secara sosial. Dalam jurnal ini juga Swedberg mengemukakan tujuannya yaitu memperkenalkan pendekatan baru dalam ilmu ekonomi sosiologi dan menjelaskan konsep atau gagasan-gagasan dan hasil utama dari pendekatan ini. Dalam pendekatan ini mempertimbangan kepentingan tertentu yang dapat menentukan tindakan ekonomi.