Mohon tunggu...
Hikma Hanif
Hikma Hanif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWI

Kamu tidak berjalan sendirian

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kreativitas Anak Usia Dini yang Perlu Dilatih

3 April 2022   22:54 Diperbarui: 3 April 2022   22:59 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : catatan-arin.com

Menurut Semiawan mengemukakkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kemudian menurut Chaplin dalam yeni mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni atau dalam permesinan atau dalam memecahkan permasalahan dengan metode yang baru. Sedangkan menurut Rahmawaty kretaivitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Dan dapat dikatakan kreativitias merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru, konsep yang perlu dijelaskan dari berbagai sudut pandang. Hal ini disebabkan setiap sudut pandang memiliki keunikan dalam menjelaskan makna kreativitas. Jamaris (2013:74-78) mengemukakan berbagai pandangan tentang kreativitas yang diuraikan sebagai berikut :

  • Behaviorisme
  • Teori Behaviorisme menyatakan kreativitas bukan merupakan hasil dari inisiatif dari diri sendiri tanpa pengaruh dari lingkungan. Kreativitas juga merupakan kemampuan yang bersifat genetik yang dapat berkembang dari pengaruh lingkungan di sekitarnya. Maka dari itu, lingkungan sangat berpengaruh untuk perkembangan kreativitas suatu individu.
  • Kognitivisme
  • Kognitivist berpandangan bahwa kreativitas sebagai suatu proses mental yang terjadi pada waktu manusia memahami lngkungannya dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Untuk menjadi kreatif, seseorang perlu memiliki kemampuan dalam menyeimbangkan tiga proses berpikir.

Faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas anak usia dini

  • Rumah
  • Rumah merupakan lingkungan pertama yang dapat mengembangkan kreatvitas anak. Rumah juga menjadi pengaruh besar terhadap perkembangan anak, anak memiliki keunikan yang berbeda dan unik maka para orang tua juga harus memahami bahwa kreativitas dan kelebihan anak itu berbeda dengan anak yang lain.
  • Sekolah
  • Sekolah merupakan lingkungan selanjutnya yang dapat mengembangkan kreativitas anak. Anak lebih sering belajar di sekolah. Peembelajaran di sekolah harus dibuat atau di desaign sedemikian rupa agar dapat mengembangkan kreatvitas anak usia dini.
  • Lingkungan sosial
  • Terkadang lingkungan masyarakat juga mendukung untuk perkembangan kreativitas anak, meskipun terkadang kurang memberikan apresiasi terhadap usaha kreativitas anak. Maka dari itu, sebaiknya lingkungan masyarakat sadar akan pentingnya mengembangkan kreativitas anak usia dini. Dan juga menumbuhkan rasa tanggung jawab bahwa orang lain juga memiliki kewajiban untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang positif.
  • Status Ekonomi
  • Perkembangan kreativitas anak yang memiliki latar belakang status ekonomi yang tinggi cenderung lebih baik dibanddingkan dengan anak yang status ekonominya rendah. Mengapa demikian, karena anak yang memiliki status ekonomi tinggi memiliki fasilotas yang baik dan juga dapat menunjang perkembangan kreativitas mereka.

Ciri-ciri anak yang kreatif

  • Memiliki kemampuan pemecahan masalah yang bagus
  • Anak yang memiliki keingin tahuan yang tinggi, cenderung juga akan memiliki banyak pertanyaan untuk diajukan pada orang disekitarnya. Anak seperti ini biasanya anak yang tidak bisa diam karena terus berkeliling pada lingkungan yang baru ia jumpai.
  • Memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi
  • Anak menggunakan imajinasi mereka ketika menghadapi suatu permasalahan, seperti contoh ketika anak ingin mengambil mainan pada almari yang tidak bisa ia gapai, kemudian anak menggunakan kursi untuk mengambil mainan tersebut.
  • Memiliki kemampuan untuk menciptakan ide baru
  • Kreativitas yang seperti ini biasannya akan terlihat ketika anak bermain dengan teman-temannya. Entah anak akan menciptakan permainan baru, membuat peraturan terhadap permainan yang dilakukan, atau membuat suasana permainan menjadi menyenangkan sehingga teman lainnya juga senang mengikuti permainan tersebut.
  • Tidak takut menjadi beda dari yang lain
  • Anak yang meiliki kreativitas yang berbeda biasannya tidak takut menjadi beda dari teman-temannya.

Kreativitas anak usia dini harus lebih sering diapresiasi atau diberikan pujian atas apa yang mereka raih. Anak akan merasa senang jika apa yang telah mereka tercapai ternyata diperhatikan oleh orang lain. Jikapun, ide yang diberikan anak kurang tepat maka tugas orang tua atau orang disekitarnya adalah meberikan pengertian yang benar serta memberikan contoh yang baik. semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun