Pengukuran kecerdasan intelegensi telah dipraktekkan di negara Cina, untuk mengukur rakyat sipil yang ingin menjadi legistlatif  berdasarkan pengetahuan kemampuan menulis, manajerial, dan juga persoalan tentang administratif. Pengukuran intelegensi ini dilakukan oleh Jenderal Cina. Dan juga pada dasarnya kecerdasan intelegensi pada individu seseorang itu berbeda-beda. Dengan begitu juga cara seseorang untuk menyekesaikan permasalahan juga berbeda-beda. Terdapat dua pandangan tentang perbedaan kecerdasan intelegensi, yaitu sebagai berikut :
- Perbedaan Kualitatif
- Pandangan yang pertama adalah pandangan yang pada dasarnya memamng berbeda antara individu satu dengan individu lainnya.
- Pandangan Kuantitatif
- Pandangan yang kedua adalah perbedaan keerdsan intelegensi individu satu dengan individu lainnya itu karena berbeda ketika menerima materi atau berbeda melalui proses belajarnya.
Di Amerika, terdapat ilmuwan yang mencetuskan "tes mental" yang bernama James Mckeen Cattel (1860-1944). James Mckeen Cattel juga menerbitkan sebuah buku tentang tes mental, judul buku tersebut adalah Mental tes and Measurements ditahun 1980. Buku ini berisikan tentang serangkaian tes intelegensi yang terdiri dari 10 ukuran, 10 macam ukuran tersebut sebagai berikut (Gregory, 2007) :
- Rate of moment, yaitu kecepatan gerak tangan dalam satuan waktu tertetu, dimana dianggap memiliki kandungan komponen mental.
- Dynamometer Pressure, yaitu ukuran kekuatan tangan menekan pegas yang dianggap sebagai indikator aspek psikofisiologis.
- Sensation areas, yaitu pengukuran jarak terkecil diantara 2 tempat yang terpisah dikulit yang masih dapat dirasakan sebagai 2 titik berbeda.
- Peasue caosing pain, yaitu pengukuran yang dianggap berguna dalam diaknosis terhadap penyakit saraf dan dalam mempelajari status kesadaran abnormal.
- Least noticabele difference in weight, yaitu pengukuran perbedaan berat yang terkecil yang masih dapat dirasakan seseorang.
- Reaction time for sound, yang mengukur waktu antara pemberian stimulus dengan timbulnya reaksi tercepat.
- Time for naming colors, sebagai ukuran terhadap proses yang lebih mental? daripada waktu -- reaksi yang dianggap reflektif.
- Bisection of a 50-cm line, yang dianggap sebagai suatu ukuran terhadap akurasi space judgment?.
- Judgment of 10 second time, sebagai ukuran akurasi dalam time judgment? (subyek diminta menghitung 10 detik tanpa bantuan apapun).
- Number of latters repeated upon once hearing, sebagai ukuran terhadap perhatian dan ingatan (subyek diminta mengulang huruf yang sudah disebutkan 1x).
Terdapat juga berbafai tes lainnya yang telah digunakan untuk tes kecerdasan psikologi dan juga telah terstandarisasi (Azwar, 2005), yaitu :
Stanford-Binet Intelligence Scale, Tes ini digunakan pada anak-anak. Materi yang digunakan dalam tes Stanford-Biner ini terdapat dalam sebuah kotak. Penyelenggaraan tes dan Penentuan Skor menggunakan buku-buku kecil berisi kartu yang dicetak untuk presentasi, flip-over soal tes, objek tes mainan anak
The Wechsler Intelligence Scale for Children -- Revised (WISC-R), Revisi skala WISC yang dinamai WISC-R diterbitkan tahun 1974 dan untuk mengukur inteligensi anak-anak usia 6 sampai dengan 16 tahun. WISC-R terdiri atas 12 subtes yang dua diantaranya digunakan sebagai persediaan apabila diperlukan penggantian subtes.
The Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R), Sebagaimana versi WAIS lainnya, WAIS-R terdiri dari skala verbal dan skala performansi. Kedua skala tersebut masing-masing menghasilkan IQ27 verbal dan IQ performansi, sedangkan kombinasi keduanya menjadi dasar untuk perhitungan IQ deviasi sebagai IQ keseluruhan.
The Standard Progressive Matrices (SPM),SPM merupakan salah satu contoh bentuk skala inteligensi yang dapat diberikan secara individual ataupun kelompok. Skala ini dirancang oleh J.C. Raven dan terbit pada tahun 1960. SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, lebig tepatnya untuk mengukur kejelasan pengamanatan dan kejelasan berfikir.
The Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC), Kumpulan tes ini menghasilkan empat skor global: Pemrosesan Berurutan, Simultan, Komposit, dan Pemrosesan Mental. Pemrosesan simultan dipresentasikan oleh tujuh subtes sementara pemrosesan berurutan dipresentasikan oleh tiga subtes ABC dimaksudkan untuk mengakomodasi kebutuhan pengetesan bagi kelompok-kelompok khusus, seperti anak-anak cacat dan anak-anak dari kelompok minoritas kultural dan bahasa, dan untuk membantu diagnosis ketidakmampuan belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H