Mohon tunggu...
Hasbi Hikaru
Hasbi Hikaru Mohon Tunggu... -

Saya Manusia Bumi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Khawatir Jakarta Kena Gempa

8 Maret 2012   16:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Gw khawatir nih, Indonesia, khususnya Pulau Jawa,  khususnya Jakarta bakalan kena gempa,,,mungkin dalam waktu dekat ini,,, korupsi pusatnya di sini, mulai dari lapisan atas sampai bawah belum lagi premanisme, dan belum lagi permasalahan lain seperti kemiskinan, perilaku tidak etis sebagian warganya dan sebagainya, saya pernah diberitahu bahwa segala sesuatu itu saling terhubung dengan segala sesuatunya (everything is interconnected with everything), kehidupan ini hanya ilusi atau ada yang menyebutnya matrix, dimana yang sebenarnya hidup adalah jiwa kita atau rukh.

Apa yang terjadi pada orang lain akan juga terjadi pada kita, itulah mengapa sebagian pemimpin spiritual begitu marah apabila ada sesuatu bangsa khususnya kepada pemimpinnya apabila membiarkan rakyatnya menderita sementara mereka hidup berlebih-lebihan karena mereka dapat melihat azab atau balasan yang akan diterima bangsa itu kelak dari Sumber Segala Kehidupan, ingat segala sesuatunya (everything is interconnected with everything), apabila kita berbuat baik kepada orang lain maka kebaikan akan kembali kepada kita pula begitu pun sebaliknya, dan kalau kita mau melihat azab atau balasan dari suatu bangsa, lihat saja dari kelakuannya, kalau bangsa itu bijak, menggunakan sumber daya seperlunya peduli terhadap sesama maka keberkahan akan senantiasa berlimpah terhadap bangsa itu, namun apabila bangsa itu terlalu serakah mengambil secara berlebihan sumber daya alam yang ada bahkan dari bangsa lain atau konsumsinya berlebihan maka masa depannya bisa ditebak bahwa mereka akan dilanda kekurangan, bangsa yang terlalu sombong dan menganggap bangsanya di atas bangsa yang lain maka masa depannya bangsa tersebut akan menjadi tidak relevan, dan seterusnya,,

Indonesia memiliki terlalu banyak permasalahan dan salah satu yang paling menonjol adalah korupsi, maka masa depannya juga bisa ditebak,, Korupsi berkaitan dengan uang, dan uang adalah salah satu bentuk dari energi,, Uang itu layaknya "kekuatan" atau "kemampuan khusus" yang dimiliki orang, setiap yang memilikinya khususnya "lebih" dari yang lain maka bersamaan dengan itu terletak tanggung jawab atau responsibility dalam bahasa Inggris, yang terdiri dari kata respon dan ability, jadi responsibility itu sebenarnya berarti kemampuan untuk merespon, merespon untuk apa? merespon terhadap sesuatu yang kita miliki, jadi tanggung jawab (responsibility) itu tidak selalu yang baik-baik, kalau kita memiliki kemampuan menghilang terus kita gunakan untuk mencuri yah itu juga salah satu kemampuan merespon orang tersebut, yang tentu saja dia juga harus menanggung akibat dari perbuatannya. Oleh karenanya orang yang memiliki "kelebihan" baik dalam bentuk uang, "kemampuan khusus" atau juga ilmu pengetahuan akan bertambah lagi "kelebihan" tersebut kalau mereka menggunakan hal-hal tersebut semestinya yaitu di jalan kebaikan. Mereka mengetahui hukum kehidupan yang sebenarnya bahwa segala sesuatu itu saling terhubung dengan segala sesuatunya (everything is interconnected with everything).

Lantas bagaimana dengan Jakarta atau Indonesia? Yap, korupsi adalah yang merajalela, uang adalah yang berkuasa, maka balasan yang setimpal untuk itu adalah menjadikan apa-apa yang dikumpulkan oleh orang-orang itu menjadi "tidak berharga" sama sekali. Azab atau balasan untuk bangsa yang tidak mempedulikan sesama sementara dia hidup berlebih dan untuk yang "berjamaah" melakukan korupsi untuk menumpuk kekayaan, hidup dari menindas kaum yang lain (premanisme) yang kemudian membangun dinasti kehidupan mewah dari sana maka azabnya atau balasan secara kolektif adalah semua yang dikumpulkan atau dibangun itu akan menjadi sia-sia, dan salah satu yang terpikirkan dan atas beberapa pertimbangan oleh saya adalah gempa besar. Atau mungkin juga krisis besar sih dimana orang yang miskin tidak akan terlalu berpengaruh tetapi bayangkan orang-orang yang terbiasa hidup mewah, apa jadinya kalau mereka secara "mendadak" disuruh beradaptasi dengan hidup sederhana,, Apakah saya mendahului keputusan Tuhan? Hoho, saya saja tidak menyebutkan kapan terjadinya karena jujur saja saya tidak tahu tetapi nasib kita sepertinya condong kesana tetapi tentu saja arah ini bisa dirubah kapan saja selama sebagian besar dari kita mau merubah jalan ini (bertaubat).

Tentu saja kalau kita memahami apa yang sedang terjadi dan menghindari perilaku sebagian besar dari saudara kita maka balasan secara kolektif itu tidak akan berlaku atau setidaknya dampaknya tidak akan sebesar dari orang yang turut serta dalam kehidupan seperti itu. Saya harap ini bisa menjadi renungan diri kita bersama dan memulai perbaikan dari diri sendiri, tidak ada pernah kata terlambat selama kita masih bernafas.

Assalaamu'alaikum wr wb

Salam sejahtera dan semoga rahmat dan berkah Tuhan serta keselamatan tercurah untuk kita semua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun