Seiring dunia yang terus berkembang, terdapat banyak sekali penemuan-penemuan yang muncul sehingga memudahkan kehidupan manusia. Satu diantara penemuan tersebut ialah Artificial Intelligent (AI). Menurut para ahli, AI adalah kemampuan computer yang diciptakan untuk meniru segala aktivitas yang membutuhkan kecerdasan dan kemampuan manusia.
Fungsi utama dari AI ialah sebagai alat bantu untuk memfasilitasi segala kebutuhan maupun permasalahan manusia. Eksistensi AI sendiri terbukti telah memperngaruhi banyak kalangan dan bersifat global.
Remaja merupakan golongan yg lebih sering menerima pengaruhnya. Realita saat ini membuktikan bahwa remaja benar-benar memiliki ikatan erat dengan teknologi AI, apalagi perihal dari system Pendidikan remaja itu sendiri.
Seperti halnya, mempermudah kita untuk mengakses segala macam informasi diseluruh penjuru dunia baik informasi terkini, maupun informasi yg telah lalu, AI dapat menjawab kebingungan kita akan sesuatu dengan cepat dan masih banyak lagi dampak positif dari AI ini.
Namun, disamping dampak positif yang dirasakan juga ada dampak negative yang seringkali kita lewatkan. Seperti, ketergantungan dengan AI secara berlebihan, semangat belajar yang menurun dan perubahan moralitas remaja.
Sehingga perlu untuk kita mengetahui serta mempelajari factor dan langkah terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab, jika kita tidak segera memberlakukan tindak pencegahan, hal tersebut akan melumpuhkan proses berpikir remaja.
Dan di tahun 1956 menjadi sejarah penting dalam kehidupan manusia. Sebab, disinilah kehadiran Artificial Intelligent dimulai. Sebuah inovasi hebat yang ditemukan oleh manusia ini telah membuat manusia bias mengubah segala macam aspek kehidupannya. Bahkan, kita bisa merasakan pengaruh hebatnya hingga saat ini. Namun, perlu diketahui bahwa segala sesuatu bias menimbulkan dampak positif dan dampak negatif.
Sama halnya dengan AI, maka dibutuhkan Batasan Batasan dalam penggunaannya. Karena dibalik sesuatu yang berlebihan, ada keburukan yang menyertainya. Jadi untuk para remaja yang telah jangan terlalu addicted terhadap Artifical Intelligent ini karena dapat menyebabkan dampak negative juga untuk perkembangan pengetahuan kita.
Penulis: Ica (KPI 24)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H