Anggota KKN-P kelompok 16 mendatangi Mas Rigan selaku pelaku UMKM Kardus Desa Sumbersuko untuk menggali informasi mengenai UMKM nya tersebut. Dari informasi yang didapat, penjualan kardus tersebut sudah melalui pemasaran online seperti Shopee dan Tokopedia sejak tahun 2016. Pemesanan kardus melaui sistem Pre-Order sesuai pesanan, dengan minimal order {(polosan dan ada ukurannya : 30 pcs), (Custom & logo ukuran sudah ada : 100 pcs), (Custom, Logo, dan Ukuran : 300 pcs)}. Pada saat ini, mas Rigan mempunyai 4 karyawan tetap dan masih menggunakan mesin cutting (manual). Mas Rigan mengatakan bahwa UMKM nya tersebut belum memiliki NIB dikarenakan belum tersedianya gudang untuk memproduksi kardus.
Dari informasi yang kita dapat, kardus tersebut terbuat dari 60% kayu yang dihancurkan untuk lapisan kardus bagian atas, 40% dari recycle untuk lapisan kardus bagian bawah. Mas Rigan sudah mempunyai supplier untuk UMKM nya sendiri, dan limbah dari kardus-kardus tersebut akan diambil oleh pengepul. UMKM kardus mas Rigan menerima segala bentuk kardus dengan harga menyesuaikan bentuk, ukuran, dan desain. Customer akan memesan dengan menyertakan ukuran, jumlah, dan bentuk yang diinginkan, kemudian akan dibuatkan cetakan desain sesuai dengan permintaan customer, lalu dicutting menggunakan alat press. Selanjutnya yaitu pencetakan logo sesuai customer, dibuatkan film sablon sesuai dengan ukuran, membuat screen sablon, dengan kondisi harus gelap. Setelah semua proses tersebut selesai, maka kardus siap dikirim kepada customer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H