Mohon tunggu...
Hijri Haq
Hijri Haq Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi saya bermain sepak bola dan mengarsipkan sesuatu apapun itu mau kejdaian ataupun yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bahaya Orang Rakus

19 Agustus 2024   07:04 Diperbarui: 19 Agustus 2024   07:04 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

   Banyaknya kasus penambangan ilegal maupun legal,hutan kita semakin gundul banyaknya perusahaan tambang yang menebang pohon secara ilegal maupun legal mereka para penebang hutan sangat rakus, mereka hanya memikirkan perut mereka sendiri,mereka tidak sama sekali memikirkan orang yang terdampak karena ulah mereka.

  Papua,Kalimantan menjadi salah satu korban wilayah penambangan ilegal, banyak lubang-lubang bekas penambangan ilegal bahkan ada lubang yang tidak ditutup kembali atau diberi penanda oleh perusahaan tersebut setidaknya beri penanda bertulisakan "HATI-HATI AREA BERBAHAYA" sudah ilegal tidak bertanggung jawab pula. 

   Kenapa warga tidak melapor kepada aparat? Banyak para perushaan tambang ilegal telah berkompromi dengan aparat atau pejabat yang tak patut kita contoh, masih banyak ternyata para pejabat yang menerima suap atau korupsi,menurut detiknews dari 2004 sampai 2024 mencapai angka 344, tiga ratus empat puluh empat bukan angka yang kecil kita sebagai rakyat indinesia yang taat kepada aturan harus menrubah kebiasaan buruk itu.

  Dampak negative dari penambangan ialah sangat mencemari lingkungan karena pencemaran lingkungan ini bisa menyababkan cacat pada bayi yang baru dilahirkan, pernah terjadi dikalimantan tetapi entah kenapa beritanya dihapus disosial media dan laman koran tidak pernah sampai kepublik keluarga sudah melaporkan kasus ini tapi entah kenapa tidak selesai sampai sekarang entah apa yang terjadi dengan hukum dinegri ini.

   Memang tak banyak yang kita lakukan untuk menjaga alam kita tetapi minimal kita tahu diri kita dibumi hanya sementara semenimal-mimnimalnya buang sampah pada tempatnya, kita juga harus menjaga hewan-hewan yang dilindung seperti burung cendra wasih bukan hanya hewan yang dilindungi tetapi semua yang Tuhan titipkan kepada kita,dan kia seharusnya jaga dengan baik apa yang dititpkan tuhan jangan dirusak karena kerakusan untuk memperkaya diri sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun