Mohon tunggu...
HIJRASIL
HIJRASIL Mohon Tunggu... Administrasi - pemula

menjadi manusia seutuhnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merayakan Kematian Maryam

9 Juni 2024   14:32 Diperbarui: 9 Juni 2024   14:39 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semua keluarga Wanto sudah berkumpul di ruang tengah sambil menanti keluarga lain datang. Rupanya mereka sedang berembuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini. Han suami dari Siam memulai pembicaraan malam itu mengajak seluruh keluarga mulai sekarang harus bersatu ketika menghadapi persoalan seperti ini. Satu-persatu anggota keluarga menanggapi maksud Han, lantas semua pun setuju dan menghasilkan keputusan bahwa meskipun jenasah Maryam sekarang berada di rumah sang juragan mereka bersepakat akan melakukan tahlilan (berdoa) bagi kematian maryam hingga malam puncak di sembilan malam nanti.

Warga yang mendengarkan hasil kesepakatan keluarga malam itu lantas ikut menyetujui mengikuti semua petunjuk. Seluruh laki-laki diminta pagi esok berkumpul menyiapkan pemakaman bagi Maryam, selesai itu dilanjutkan dengan makan siang bersama, dan malamnya tahlilan (berdoa) bersama. Seluruhnya dipusatkan di rumah orang tua wanto.

Malam setelah selesai pemakaman, selepas sholat Isya tampak warga meramaikan rumah orang tua Wanto sesuai dengan kesepakatan semalam. ini merupakan malam pertama tahlilan (berdoa) bersama, perayaan serupa di buat sang juragan di rumahnya, kini semua warga di kampung itu tampak berbondong-bondong pergi ke kedua rumah malam itu. Berbagai jenis masakan dihidangkan di atas meja demi menjamu warga malam itu oleh keluarga wanto dan sang juragan. Mulai dari ayam, bakso, ikan, telur, sayuran, buah-buahan, nasi goreng, nasi kuning, nasi putih  hingga suvenir menghiasi acara tahlilan di kedua tempat malam itu.

Tepat di hari ke sembilan ialah puncak perayaan peringatan mangkatnya Maryam, mulai di pagi hari seluruh warga telah berkumpul di rumah orang tua Wanto dan rumah sang juragan terkaya di kampung. Bagi masyarakat di kampung kenari sesuai tradisi  hari kesembilan ialah hari puncak. seluruh warga baik di kampung ini dan tetangga kampung di undang, karena semakin banyak yang mendoakan Maryam di alam sana.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun