[caption id="attachment_109501" align="aligncenter" width="300" caption="Kota Sabang"][/caption] “Semua orang suka Sabang, saatnya kita berbagi.”
[caption id="attachment_109492" align="aligncenter" width="300" caption="Putri Miranti MetroTV"][/caption] [caption id="attachment_109493" align="aligncenter" width="300" caption="Andi, Dimas Duta Wisata Jogja"][/caption] [caption id="attachment_109494" align="aligncenter" width="300" caption="Aditya Pranata TVOne"][/caption] [caption id="attachment_109496" align="aligncenter" width="300" caption="Ibnu Syifa, Dokter Umum"][/caption]
Piyoh Design (Pd) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi merchandise dengan mengangkat tema lokal. Keunggulan produk utama Piyoh adalah t-shirt dengan desain-desain kontemporer yang memiliki misi “berbagi Sabang dimana aja”.
Dengan tagline ”Aku Sabang Kamu”, Piyoh berhasil menjadikan kaos oblong sebagai media promosi pariwisata. Sehingga produk-produk Piyoh menjadi souvenir bagi wisatawan, tapi juga dapat mempromosikan, mengenalkan Sabang dan meningkatkan kebanggaan masyarakat Sabang terhadap kotanya sendiri. Didirikan oleh Hijrah Saputra pada tahun 2008, produk Piyoh lainnya dapat kita temukan juga dalam bentuk gantungan kunci, pin, stiker, mug, kartu pos, dan lain-lain.
Dengan konsepnya yang khas tersebut kini Piyoh bisa meraih omzet puluhan juta rupiah per bulan. Selain itu Hijrah juga berhasil menjadikan Piyoh sebuah ikon brand bagi kota Sabang.
Ide Piyoh
Nama Piyoh sendiri diambil dari kata dalam bahasa Aceh, yaitu “Piyoh” yang artinya mampir atau singgah. Pilihan bahasa Aceh sengaja diambil karena keinginan memperkenalkan merk lokal ke luar. Nama tersebut dipilih karena menurut Hijrah kelak dia ingin produknya terkenal dan juga sekaligus mempromosikan Kota Sabang dan Aceh. Piyoh sendiri menunjukkan keramah-tamahan masyarakat Aceh terhadap siapa saja yang datang ke Aceh.
[caption id="attachment_109498" align="aligncenter" width="300" caption="TKP (Tempat Kerjaan Piyoh)"][/caption] [caption id="attachment_109499" align="aligncenter" width="300" caption="Pin all about Sabang"][/caption]
Sementara ide berdirinya Piyoh serta bagaimana perusahaannya berjalan berawal dari pengalaman pahit dan juga berbagai “kekecewaan”. Pada tahun 2008 ketika Hijrah bertemu dengan teman yang sudah pernah datang ke Sabang namun dia tidak menemukan suvenir kota Sabang yang memiliki kualitas bagus dan tidak ada alternative lain dalam desain baju. Selain itu anggapan dari orang-orang yang ditemuinya yang tidak terlalu mendukung proyek Piyoh itu berjalan.
Menurut Hijrah t-shirt adalah sebuah bahasa standar yang universal untuk menunjukan identitas dari mana kita berasal. Dari pengalaman kekecewaan temannya itulah Hijrah mendapatkan ide untuk membuat Piyoh yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang ke Sabang.
“Pada awalnya memang ada beberapa merk yang memproduksi kaos bertemakan kota Sabang, tapi tidak ada alternative desain lain. Tidak ada yang mengarapnya secara serius” papar Hijrah.
Untuk itu Hijrah harus melawan arus pasar. Memulai menjual produk Piyoh sambil mengenalkan konsepnya merupakan suatu tantangan tersendiri.
”Kita harus menggabungkan antara idealisme, kreatifitas dan industri. Hal itu tidak mudah, semua orang pesimis. 80% orang yang kita temui, pada awalnya mengatakan bahwa usaha ini tidak akan berhasil” jelas Hijrah. Banyak orang menyarankan Hijrah untuk meninggalkan konsepnya, bahkan teman dekatnya sendiri, hanya keluarga yang mendukung secara penuh. “Kalau orang bilang kondisi sekarang sedang buruk, tapi baiklah, kita masuk di dalamnya dan merubahnya menjadi lebih baik,”papar Hijrah optimis, baru setelah dua tahun akhirnya melihat kondisi yang sesuai dengan targetnya.”
Perjuangan Hijrah berjualan kaos-kaos Piyoh di internet melalui Facebook dan blog, membuat Piyoh semakin dikenal. Pada awalnya Hijrah menjelaskan bahwa dia memang belum percaya diri dengan kondisi seperti saat itu.
Pada tahun 2008 dari lima desain awal dia memproduksi 250 t-shirt, selain dijual langsung dia juga menitipkan produk-produk Piyoh di daerah Balohan dan Jalan Perdagangan Sabang, tempat dimana banyak terdapat wisatawan lewat.
Strategi Piyoh mulanya memang hanya menargetkan pasar untuk wisatawan dan orang yang mencari souvenir Sabang dengan kualitas bagus.
[caption id="attachment_109489" align="aligncenter" width="300" caption="Sabang"][/caption] [caption id="attachment_109490" align="aligncenter" width="300" caption="Sabang Under The Sea"][/caption] [caption id="attachment_109491" align="aligncenter" width="300" caption="weholeander si cantik yang mematikan"][/caption]
Hospitality Entreprenuer
Diluar penjualan merchandise Piyoh, Hijrah yang juga Duta Wisata Kota Sabang dan Provinsi Aceh Tahun 2008 kerap aktif dalam kegiatan-kegiatan pariwisata dan sosial. Hal ini dilakukan Hijrah sebagai upaya untuk melakukan promosi wisata seutuhnya, dan juga menunjukkan tanggungjawab secara keilmuan.
Di sisi lain kegiatan-kegiatan tersebut memiliki banyak manfaat bagi Piyoh. Pertama, sebagai ajang promosi, pengenalan produk melalui tokoh sangat efektif, ujar Hijrah. Kedua, karena Hijrah memang senang berbagi ilmu, dan selalu aktif untuk mengajak orang-orang juga untuk mengenal dan mencintai daerah sendiri, melalui pariwisata.
Oleh karenanya, tidak salah jika Piyoh yang didirikan oleh Hijrah dinobatkan sebagai 'Hospitality entrepreneur', suatu tipe pengusaha yang masih terbilang langka.
Piyoh Ke Depan
Sesuai dengan kampanyenya di Youth Enggagement Summint 2009 di Kuala Lumpur, Untuk ke depannya kini Piyoh masih berusaha untuk mewujudkan cita-citanya mengangkat pariwisata melalui desain, dan akan memunculkan Piyoh-Piyoh Lain di daerah lain, yang bisa menjadi duta wisata di daerahnya.
[caption id="attachment_109497" align="aligncenter" width="300" caption="TKP (Tempat Kerjaan Piyoh)"][/caption]
Hijrah Saputra, Owner dan Graphic Designer Piyoh Design dan Mr.Piyoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H