Mohon tunggu...
Hijrah Saputra
Hijrah Saputra Mohon Tunggu... wiraswasta -

seorang perencana yang ingin membangun pariwisata melalui desain grafis dan tulisan. Sekarang fokus membuat sejarah sendiri di Piyoh Design (Sekenang kedar-kedaran dari Sabang)dan Mr.Piyoh (Berbagi Aceh dimana Aja)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Museum Tsunami Aceh Resmi dibuka

10 Mei 2011   02:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:53 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah menunggu lama kepastian kapan waktu beroperasinya kembali Museum Tsunami di Aceh, akhirnya kita bisa bernafas lega dan menyebarkan berita gembira ini. 2 hari lalu, tepatnya tanggal 8 Mei 2011, Museum Tsunami Aceh resmi dibuka kembali. Jadi, buat masyarakat yang ingin memperoleh informasi tentang kebencanaan, bahan penelitian terhadap Tsunami Aceh sudah bisa mengunjungi Museum Tsunami.

[caption id="attachment_107100" align="aligncenter" width="300" caption="Museum Tsunami Aceh Foto by Frans Dellian"][/caption] Museum ini dibangun untuk mengenang kembali pristiwa tsunami yang menimpa Provinsi Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 menelan korban lebih kurang 240.000 jiwa. Sebenarnya museum ini telah dibuka dan telah beroperasi pada 23 Februari tahun 2009, diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Namun masih belum optimal difungsikan, mengingat masih ada beberapa ruang yang belum terisi. Beberapa fasilitas terus disempurnakan, seperti Ruang Lukisan Bencana, Diorama, Pustaka, Ruang 4 Dimensi, dan Cafe. Selain itu, atap museum juga disiapkan sebagai salah satu tempat untuk mengungsi di ketinggian lantai 4 gedung yang bisa menampung lebih kurang 2.000 orang.

Museum ini terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai dasar. Lantai 1 merupakan area terbuka yang bisa dilihat dari luar. Lokasi museum ini pun masih berada di tengah Kota Banda Aceh, yakni di Jalan Iskandar Muda Banda Aceh, dekat dengan Lapangan Blang Padang dan Taman Sari, kurang lebih 5 menit dari Mesjid Raya Baiturrahman.

Pemerintah Aceh bersama BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) NAD-Nias mengadakan sayembara untuk desain Museum Tsunami dengan tujuan mendekatkan masyarakat kepada museum ini karena desainnya berasal dari masyarakat umum. Yang menjadi pemenang adalah seorang dosen arsitektur ITB, Bandung, M. Ridwan Kamil dengan desain yang berjudul ‘Rumoh Aceh’ as Escape Hill.

Konsep yang dirancang arsitek ini tetap mengangkat nilai-nilai lokal, yaitu dengan menggabungkan rumoh Aceh (rumah tradisional Aceh bertipe panggung) dikawinkan dengan konsep escape building hill atau bukit untuk menyelamatkan diri, sea waves atau analogi amuk Gelombang Tsunami, Tari Tradisional Saman, Cahaya Allah, serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban. Sehingga dihasilkan desain yang menarik seperti ini.

Dilengkapi berbagai fasilitas gedung Museum Tsunami seperti ruang 4 dimensi,ini tidak hanya sebagai objek wisata diharapkan dapat dimanfaatkan untuk melakukan berbagai aktifitas seni tentang bencana Tsunami Aceh, diskusi-diskusi yang berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana, pemutaran film tsunami dan bencana-bencana lainnya yang dimaksudkan sebagai pembelajaran dan informasi untuk masyarakat agar siaga menghadapi bencana alam yang kedatangannya kadang di luar prediksi dari manusia.

Museum Tsunami ini juga menampilkan ruang jembatan persahabatan yang menampilkan 59 bendera negara-negara dunia yang turut serta membantu rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca bencana. Ini merupakan simbol terima kasih dan perdamaian kepada semua pihak yang membantu bangkitnya Aceh hingga seperti sekarang ini.

[caption id="attachment_107101" align="aligncenter" width="300" caption="Jembatan Persahabatan Menuju lantai 2 Foto by Frans Dellian"][/caption]

Dengan telah dibukanya Museum Tsunami ini berarti telah melengkapi jumlah museum yang ada di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral yang telah ada seperti Museum Geologi di Bandung, Museum Gunung Meurapi di Yogyakarta, Museum Gunung Api di Catur Bali.

Selain sebagai pusat pembelajaran bencana Museum Tsunami Aceh ini menjadi salah satu ikon wisata sejarah di Aceh dan diminati semua kalangan dan usia. Jadi kalau datang ke Kota Banda Aceh, wajib datang ke Museum Tsunami ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun