Mohon tunggu...
Izzah Nuruz Zakiya
Izzah Nuruz Zakiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Nim 23107030015

Saya seorang mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di UIN Sunan Kalijaga yang gemar membaca, menulis, menonton film, dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Idul Adha Mulai Dekat!, Kenali Cara Menyimpan Daging Dengan Benar agar Bisa Awet dan Tetap Sehat

14 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 14 Juni 2024   07:08 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.dompetdhuafa.org/tunda-distribusi-daging-kurban-setelah-hari-tasyrik-begini-hukumnya/

Hi  kompasianer!, sebentar lagi kita akan menyambut hari raya Idul Adha nih..., pasti kompasianer akan dibanjiri stok daging kurban yang melimpah di kulkasnya bukan?. Namun, pernah menyadari gak sih kalau saat menyimpan daging kurban seringkali daging sudah terlihat kurang fresh, dan merasa kulkas sering berbau tak sedap sejak disimpan bareng dengan daging kurban? dan seringkali membuat kita kesal karena dapat mencemari bau dengan bahan masakan lain yang ada di kulkas. Jika daging kurban terlihat kurang fresh pasti juga merasa kesal karena dapat mengurangi kenikmatan saat memasak dan menyantap daging kurban. Nah, disini saya akan memberikan sedikit tips agar kompasianer bisa menjaga keawetan dan kesegaran kualitas daging kurban agar tetap fresh dan nikmat saat dimasak bahkan bisa disimpan selama setahun lho...

 Sumber gambar: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6799136/6-cara-menyimpan-daging-kurban-di-kulkas-yang-benar-agar-tahan-lama
 Sumber gambar: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6799136/6-cara-menyimpan-daging-kurban-di-kulkas-yang-benar-agar-tahan-lama

Kompasianer bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini

  1. Sebelum ingin menyimpan daging di kulkas alangkah baiknya daging kurban tidak dicuci terlebih dahulu karena dengan mencuci daging kurban tersebut akan menambah baktri baru yang terkandung dalam air saat proses pencucian daging tersebut serta dapat menyebabkan rasa maupun masa simpan daging menjadi berkurang itulah sebabnya daging yang sudah dicuci kemudian disimpan di kulkas setelah 3-7 hari daging akan terlihat kurang fresh selain itu proses pencucian daging juga dapat mengakibatkan air menyerap kedalam serat daging hal ini juga yang mudah membuat daging menjadi cepat rusak.
  2. Daging sebaiknya disimpan di wadah kedap udara maupun kemasan vakum. Selanjutnya dalam wadah-wadah tersebut bisa dimasukkan ke dalam kulkas pastikan juga ya tempat atau wadah buat menyimpan daging telah kedap udara. Nah, jika disimpan di bagian chiller daging bisa bertahan hingga 3-4 hari. Sedangkan jika kompasianer menyimpan daging yang berwadah dalam bagian freezer daging dapat bertahan 3-12 bulan lhooo.
  3. Pastikan juga kulkas dan freezer kompasianer memiliki cukup ruang kosong untuk menyimpan daging kurban dengan aman. Karena sirkulasi udara yang baik akan membantu menjaga suhu stabil dan mencegah pembusukan daging. 
  4. Jika daging kurban disimpan hanya dalam plastik saja, usahakan tidak menumpuk daging terlalu rapat agar udara dingin dapat mengalir dengan baik di sekitar daging.
  5. Potong daging menjadi bagian kecil-kecil agar mudah diletakkan pada wadah penyimpanan.
  6. Sortir daging antara bagian kepala, jeroan, daging, lemak, dan bagian lainnya. Diutamakan pisahkan bagian jeroan dengan bagian-bagian yang lain karena jeroan merupakan bagian yang paling banyak bakterinya karena berasal dari tubuh pencernaannya.
  7. Jika ingin memasak lebih simpel dan mudah, dengan marinasi daging dengan garam terlebih dahulu hal ini dapat membantu kualitas daging lebih terjaga.
  8. Baiknya sebelum di simpan di kulkas wadah-wadah untuk menyimpan daging bisa diberi tanggal terlebih dahulu. Hal ini tentu akan sangat membantu untuk memilih mana daging yang sebaiknya diolah terlebih dahulu.
  9. Masukkan daging ke dalam kulkas dan pisahkan rak daging dengan rak-rak lainnya. Hal ini dapat membantu mengurangi bau tak sedap yang berasal dari kulkas. Seperti memisahkan rak daging khusus kedalam bagian freezer kulkas.
  10. Hindari kontaminasi daging dengan makanan lain. Usahakan daging-daging memiliki tempat tersendiri dengan makanan-makanan lainnya dengan itu dapat mencegah cairan seperti darah dari daging menetes ke bagian makanan lain.
  11. Jangan simpan daging terlalu lama jika sudah terlihat tanda-tanda daging sudah tidak fresh maka sebaiknya daging segera diolah untuk mengantisipasi pembusukan daging.

Sumber gambar: https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/makan-daging-busuk-agar-timbul-efek-mabuk-apa-bahayanya
Sumber gambar: https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/makan-daging-busuk-agar-timbul-efek-mabuk-apa-bahayanya

Lalu, bagaimana untuk bisa mengetahui bahwa daging sudah tidak dalam kondisi baik ataupun fresh?. Memang sedikit rumit untuk menentukan kondisi daging yang masih fresh dan daging yang sudah tidak dalam kondisi baik. Namun, beberapa hal ini mungkin bisa membantu kompasianer untuk mengecek bahwa kondisi daging sudah tidak dalam kondisi baik diantaranya dengan:

  1. Daging menimbulkan aroma tidak sedap. salah satu ciri untuk mengetahui kondisi daging dalam keadaan tidak baik dengan munculnya bau yang menyengat atau beraroma tidak sedap. Salah satu cara tercepat untuk mengatahui kondisi daging dalam keadaan basi atau tidak.
  2. Tekstur daging berlendir. Selain aromanya yang muncul tidak sedap tekstur daging yang mulai lengket dan berlendir saat disentuh. Tanda tersebut dapat mengetahui pertanda daging busuk atau tidak.
  3. Warna daging mulai berubah. Daging busuk juga akan mengalami sedikit perubahan warna. Terlebih lagi jika warna daging berubah drastis menjadi kecoklatan tua bahkan hingga menjadi hijau. Jika terdapat tanda tersebut segeralah buang daging tersebut karena sudah tidak layak konsumsi.

Mungkin informasi diatas dapat membantu kompasianer dalam menyimpan daging kurban lebih baik agar tetap fresh dan sehat untuk dikonsumsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun