"Kuburan kami dimana-mana, kuburan kami berserakan dimana-mana, di berbagai negeri, di berbagai benua."
Film yang akhirnya berhasil tayang di bioskop ini menceritakan tentang sekolompok mahasiswa yang dikirimkan oleh soekarno untuk mengemban ilmu di beberapa negara dengan niat agar nanti ilmunya dapat membantu pemerintahan untuk membangun Indonesia menuju lebih baik lagi. Namun sayangnya harus menghadapi masalah serius yang mengakibatkan mereka tak dapat lagi kembali ke tanah airnya bahkan hingga kehilangan status warga negara Indonesia.
Hal ini terjadi ketika pemberontakan PKI pada 30 September yang menewaskan tujuh Jenderal yang terbunuh dalam kejadian tersebut. Mereka dicurigai oleh pemerintahan soeharto terlibat dengan pergerakan PKI tersebut yang berakibat passport mereka ditahan dan tan data diperpanjang serta tidak dapat digunakan kembali sebelum mendapatkan perpanjangan passport dari KBRI.
Selain itu mereka yang dicurigai aktif dalam kegiatan yang berbau dengan golongan "kiri" akan diinterogasi oleh pihak KBRI sampai mereka mengaku. Tak hanya itu mereka juga disuruh untuk memberitahukan aktifitas keseharian para keluarga mereka apakah pernah mengikuti kegiatan yang bersifat "kiri".
Ancaman, pengasingan, kekerasan, dari pemerintah Indonesia saat itu seakan menjadi hal yang biasa mereka rasakan sehari-hari. Perasaan sakit, takut, khawatir tak lepas dari benak mereka untuk keluarga mereka yang masih berada di Indonesia. Bahkan beberapa dari para mahasiswa hingga mengalami gangguan jiwa ketika diasingkan di Tiongkok, China.
Namun ternyata masih ada mahasiswa yang berhasil keluar dari pengasingan di China dan memutuskan untuk berpencar ke beberapa negara. Umumnya mereka memilih negara yang bersifat netral yaitu Swiss, German, Berlin dan lain-lain. setelah berhasil keluar dari pengasingan mereka memutuskan untuk mengganti kewarganegaraan mereka.

Meski sangat berat untuk mereka lakukan karena sebegitu cintanya mereka dengan tanah airnya meskipun sudah ditolak berkali-kali oleh negara sendiri untuk kembali lagi menjadi warga negara indonesia.
Karena jika mereka tidak memiliki warga negara mereka tidak bisa mendapatkan perlindungan dari siapapun. mereka ditanyai oleh sang produksi film "jika mendapat kesempatan untuk kembali lagi menjadi warga negara indonesia apakah mau?", mereka menjawab dengan jawaban yang hampir sama "tentu saja saya mau, indonesia tempat saya lahir, ibu saya lahir, tempat saya tumbuh" kata salah satu dari mereka.