Mohon tunggu...
Muhammad Aklilul Hikam
Muhammad Aklilul Hikam Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA biasa yang ingin belajar nulis.

Seorang siswa SMA pada umumnya yang hobi nonton film, main game, baca buku.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Penurunan Kualitas atau Ekspetasi Fans yang Terlalu Tinggi

28 Maret 2023   22:26 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:35 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marvel Cinematic Universe (MCU) merupakan salah satu bentuk media hiburan waralaba yang cukup booming di antara para pecinta film. Para penikmat film pasti tidak asing dengan franchise film asal Amerika Serikat yang memproduksi Film-film atau series superhero Marvel ini.

Marvel telah memproduksi kurang lebih 40 film dan series. Mulai Iron Man (2008) sampai yang terbaru adalah Ant Man and the Wasp:Quantumania (2023). Film-film tersebut selalu saja sukses dan menghasilkan keuntungan finansial yang sangat tinggi.

Marvel dikenal karena kualitas film-film yang bagus. Sayangnya, pendapat tersebut sejenak bergeser semenjak film Avangers End Game banyak yang menilai Marvel mengalami penurunan kualitas. Apakah kualitas film Marvel memang menurun? Atau standar dan ekspektasi penonton yang terlalu tinggi setelah perilisan film Avangers End Game? Inilah pendapat saya sebagai penikmat film dan series Marvel.

Memasuki fase keempat yang mengusung tema multiverse, ada harapan besar untuk dapat membuat universe Marvel semakin seru dan berwarna. Namun, saya tak melihat itu di film yang dirilis Marvel di fase keempat sejauh ini. Dari delapan film yang sudah dirilis hanya Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021) dan Black Panther: akanda Forever (2022) yang menurut saya benar-benar bagus dan tidak membuat saya bosan saat menontonnya.

traileraddict.com
traileraddict.com

Meskipun begitu, series-series MCU dapat dikatakan tergolong sukses. Hanya MS. Marvel (2022) yang menurut saya kurang dan She-Hulk:Attorney at Law (2022) yang menurut saya adalah kegagalan.

Sebenarnya film MCU di fase keempat mempunyai potensi yang sangat bagus. Tetapi, Marvel tidak dapat memaksimalkan potensi itu, terutama dari segi alur cerita. 

Di fase keempat ini banyak film marvel yang sangat kurang dari segi alur cerita. Mulai dari alur cerita yang membosankan dan mudah ditebak sampai pada karakter tokoh yang kurang menarik. Oleh karena itu, perbaikan kualitas perlu dilakukan.  Kalau ingin memperbaiki kualitasnya, marvel harus mengganti para penulis naskah medioker dengan penulis naskah yang jauh lebih baik.

Selain itu, jadwal perilisan film terlalu padat sehingga produksinya tidak maksimal

Dengan banyaknya kritik, Kevin Feige selaku produser film dan presiden MCU akhirnya mendengarkan para fans dan lebih mementingnya kualitas daripada kuantitas dengan mengundur beberapa perilisan film ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun