Parenting adalah pola pengasuhan anak atau dimaknai dengan pola asuh anak berupa tindakan atau upaya orangtua dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengasuh, dan membiasakan sang anak agar sang anak dapat bertingkah laku sesuai dengan norma dan perilaku masyarakat yang dianggap baik. Parenting merupakan tata cara, metode, upaya, atau usaha pendidikan yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak khususnya anak yang dalam rentang usia bayi, balita, dan kanak-kanak. Parenting merupakan usaha yang memaksimalkan sumber ajaran baik dari keluarga, lingkungan dan sosial khususnya berupa nilai sosial, norma, adat istiadat, dan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak. Dalam proses parenting orangtua akan mengajarkan anak-anak mereka terkait hal-hal dan kegiatan yang bisa dilakukan sehari-hari terkait tata cara makan yang baik (nourishing), mengarahkan (guiding), melindungi (protecting), dan mengajarkan nilai dan norma sosial (teaching). Parenting menjadi program pertama proses pembelajaran bagi anak-anak sebelum mereka benar-benar siap memasuki dunia sosial. Parenting yang baik adalah dengan berusaha menjadi contoh yang baik, membiarkan anak untuk mencoba, konsisten terapkan peraturan untuk anak, sisihkan waktu untuk bonding time, biasakan untuk diskusi dan negosiasi dengan anak, mengajarkan anak konsep mandiri dan bertanggung jawab, ajarkan pentingnya kata tolong, minta maaf, dan terima kasih, dan selalu berada di sisi anak.
Kami melakukan penelitian terhadap keluarga yang tinggal di pedesaan terkhusus kepada para orangtua. Data yang kami kumpulkan dilakukan melalui proses wawancara terhadap beberapa ibu rumah tangga yang memiliki usaha toko kelontong. Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana strategi parenting dan manajemen keluarga yang dilakukan oleh para ibu rumah tangga yang tinggal di pedesaan selama pandemi COVID-19 dalam menjaga kesejahteraan keluarga. Strategi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Kasus yang dipilih dalam penelitian ini adalah dampak COVID-19 terhadap kesejahteraan keluarga di pedesaan. Berdasarkan penelitian yang kami dapatkan, dari semua narasumber yang berjumlah lima orang, semuanya menerapkan parenting yang baik. Dengan maksud, ibu-ibu desa di kawasan Situ Gede memiliki pola pikir bahwa parenting itu penting agar kehidupan ke depan sang anak terarah dan juga dapat membentuk karakter anak yang baik. Lalu, dengan menerapkan parenting diharapkan juga sang Anak tidak terjerumus kedalam hal - hal yang negatif. Didukung pula oleh para suami dalam mendidik anak sehingga para ibu tidak merasa kesulitan dalam mendidik anaknya. Hal ini yang menyebabkan kesejahteraan keluarga mereka tetap terjaga dengan baik.
Namun, Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan seluruh dunia, termasuk kehidupan pedesaan. Pandemi virus ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan manusia, tetapi juga mempengaruhi keberlangsungan ekonomi dan kesejahteraan keluarga termasuk parenting. Perubahan yang paling dirasakan ketika pandemi adalah bergantinya sistem pembelajaran menjadi daring. Hal tersebut menuntut orang tua terutama ibu, untuk ikut menjadi guru bagi anak dirumah. Berdasarkan penelitian, ibu-ibu desa di kawasan Situ Gede sebagai narasumber merasa adanya perubahan parenting yang diterapkan, terutama dalam hal manajemen waktu. Narasumber yang memiliki anak yang sudah dewasa merasa tidak begitu sulit untuk melewati pandemi, namun ada juga yang merasa kewalahan. Ibu yang merasa kewalahan mengaku mendapatkan hambatan berupa kendala informasi "Selama pandemi saya pastinya mendampingi kegiatan sekolah anak saya yang dilaksanakan secara daring, tapi kadang suka kesel karena kurang informasi yang didapat terkait kegiatan sekolahnya, waktu itu juga bingung mau nanya ke siapa, soalnya pelajaran waktu dulu sama yang sekarang udah beda."
Dapat disimpulkan bahwa para orangtua dari desa di kawasan Situ Gede sudah menerapkan parenting yang baik dalam manajemen kesejahteraan keluarganya. Meskipun manajemen para keluarga tersebut sudah sangat baik, namun ada beberapa kondisi yang memberikan dampak buruk terhadap kesejahteraan keluarga tersebut. Salah satunya saat kondisi pandemi Covid-19. Di tengah kondisi tersebut, aspek yang sangat berdampak yaitu dari segi perekonomian keluarga yang menurun. Namun, dengan pola pikir yang baik akan dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga tersebut.
Pola pikir dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kebudayaan, jarak psikologis, dan pengaruh lingkungan. Meskipun begitu, tentunya penting juga adanya peran dari pihak eksternal dalam membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga di pedesaan. Pemerintah dan masyarakat dapat melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pola pikir tersebut dengan memberikan pendidikan yang tepat, program pembangunan, dan bantuan sosial. Dengan adanya sinergi dan kolaborasi yang baik dari semua pihak terkait, diharapkan dapat tercipta kondisi kesejahteraan yang lebih baik bagi keluarga di pedesaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H