Mohon tunggu...
HIfdatuz Zulfa H
HIfdatuz Zulfa H Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA ( 200108110030 )

MAHASISWA TADRIS MATEMATIKA UIN MALANG 2020

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan dari Waktu ke Waktu

31 Mei 2021   07:00 Diperbarui: 31 Mei 2021   07:01 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan saat ini makin hari makin berkembang pesat. Sudah bukan zamannya merangkum, bukan zaman dengan bolpoin berwarna hitam. Pendidikan dengan perkembangan yang sangat pesat ini bisakah membantu untuk masa depan yang akan dilaluinya nanti ?.Bagaimana dengan pemikiran seperti “ Tidak Perlu Pendidikan terlalu tinggi pastinya akan Kembali ke dapur”, Pemikiran tersebut yang dilontarkan oleh banyak oknum dan bertujuan untuk menjatuhkan mental khususnya mental seseoran wanita.  Pendidikan sendiri  harus didapatkan untuk semua manusia dan haruslah berdampak bagi manusia itu sendiri. Pemberi ilmu dan penerima ilmu, sebutan yang tidak asing untuk dunia Pendidikan, dengan nama lain Guru dan Siswa atau Dosen dan mahasiswa/ mahasiswi, atau Ustad dan santrinya. Semua istilah tersebut mungkin saja sudah tidak asing.

            Goals dari pendidikan yang akan dilalui oleh seseorang pastinya memiliki sebuah lika liku. Sebuah rencana untuk kedepannya, tidak serta merta langsung ke sebuah inti. Pastinya sebuah Pendidikan akan berjalan baik jiak melalu tahap tahap yang akan dilewati. Dahulu, seorang guru sangatlah ditakuti dan dihormati, Karena mereka lah yang menyalurkan ilmu kepada muridnya. Namun bukan kah itu adalah sebuah keharusan dalam sebuah Pendidikan bahwa guru adalah panutan, Namun semakin hari dan zaman semakin maju. Banyak sekali kejadian yang membuat tercengang. Ada kasus dimana seorang guru yang menegur muridnya mungkin dengan sedikit kekerasan, guru tersebut dapat masuk ke dalam “bui”. Masih banyak orang tercengang dan masih ada orang yang menganggap itu sebuah hal yang baik. Contohnya di sebuah sekolah di Jakarta di duga seorang guru mencubit anak didiknya yang masih duduk di bangku sekola dasar. Guru tersebut dilaporkan ke pihak berwajib oleh kedua orang tua sang murid. Dijelaskan juga oleh guru tersebut bahwa hanya kesalahfahaman berita tersebut ditafsir dari Web Liputan 6 . Itulah salah satu contoh bagaimana Pendidikan saat ini sudah berubah dari waktu ke waktu

            Simon Sumanjoyo Hutagalung, S.A.N., M.P.A. Pada buku Tata Pengelolaan Pendidikan yang ditulisnya “ Kewenangan pemerintah pusat dalam bidang pendidikan telah di terangkan dengan jelas dalam PP Nomor.25 tahun 2000 tentang Kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai daerah otonom” . Dari keterangan tersebut Simon Sumanjoyo menafsirkan bahwa  contoh dari perkembangan zaman yang telah dilewati dari waktu ke waktu. Sedikit demi sedikit aturan yang berlaku akan berjalan dengan sendiri sesuai berjalannya zaman. Dengan adanya peraturan tersebut bisa dijadikan sebuah acuan untuk daerah tersebut untuk melakukan sebuah inovasi, kreativitas,dan improsvisasi untuk pembangunan daerah khususnya dalam bidang Pendidikan. Desentralisasi yang telah di cantumkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sehingga model pengelolaan Pendidikan dapat memperbarui kualitas Pendidikan dan sumber daya manusia.

            Contoh lagi dalam Perkembangan Pendidikan dari waktu ke waktu salah satunya adalah kurikulum. Kurikulum adalah perangkat pembelajaran . Kurikulum nasional sudah beberapa kali mengalami perubahan. Perkembangan atau perubahan tersebut didasari untuk kebutuhan manusia itu sendiri. Adanya Kurikulum yang ada Indonesia ini membantu perubahan Pendidikan yang ada di Indonesia. Kurikulim pertama yang dikenal dengan kurikulum “Rentjana Pelajaran 1947” yang masih ada pengaruh dari kolonial Belanda dan mulai berjalan pada tahun 1950 . Kurikulum tersebut memiliki 2 pokok penting yaitu :  (1) daftar mata pelajaran dan jam pengajaranya; (2) garis-garis besar pengajaran.Selanjutnya kurikulum “Rentjana Pelajaran Terurai 1952” Kurikulum tersebut ini memiliki ciri yaitu setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kurikulum 1964, “Rentjana Pendidikan 1964” sebagai pengganti kurikulum “Rentjana Pelajaran Terurai 1952”. Kurikulum yang dimulai pada tahun 1964 ini memiliki ciri ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana4, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/ artistik, keprigelan, dan jasmani. Dan berikut nama nama kurikulum Pendidikan dari waktu ke waktu, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”, Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, Kurikulum 2004, “KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)”, Kurikulum 2006, “KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)”, Kurikulum 2013. Namun mungkin kurikulum yang lebih dikenal dan mudah diingat yaitu kurikulum 2006 yaitu “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau disingkat KTSP” dan pada saat itu pemerintah telah menentapkan beberapa standar kompetensi dan kompetensi dasar. sedangkan sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat. Pendidikan yang saat ini semakin ketat persaingan dengan sebuah teknologi sehingga penetapan kurikulum Kembali berubah, dengan nama “Kurikulum 2013”  kompetensi pada anak adalah dijadikan sebuah titik fokus dalam pelaksanaan Pendidikan. kurikulum ini

mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaianya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Perubahan yang terjadi dalam sebuah Pendidikan diharapkan agar kelancaran belajar atau mengajar bisa seperti simbiosis  mutualisme yang sama sama diuuntungkan.

            Pendidikan dari waktu ke waktu sudah mengalami perubahan, masih banyak perubahan perubahan yang dialami dalam masa Pendidikan. Pasti dalam Pendidikan ada yang berpihak pro ( setuju ) atau kontra ( tidak setuju ). Dari waktu ke waktu perubahan perubahan pendidikan  itu sudah terlaksana dan terwujud. Perubahan yang telah dilalui dalam pengelolaan Pendidikan diharapkan menjadi pengaruh yang besar bagi Pendidikan nasional.

            Pendidikan yang sudah sangat berkembang dari waktu ke waktu ini memiliki banyak manfaat. Banyak sekali perubahan dan perkambangan yang dirasakan dalam dunia Pendidikan. Salah satu perkembangan yang dapat dirasakan saat ini yaitu E-learning. E-learning salah satu perubahan besar yang berkembang dalam Pendidikan.  suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar yang diartikan sebagai e learning sudah menjadi hal yang luar biasa dalam dunia Pendidikan. Masuknya industri 4.0 E learning dan platfrom lainnya sangat berguna bagi Pendidikan Nasional. Mestinya E learning tidak sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah Swt.

            Banyaknya perubahan dalam Pendidikan Nasional diharapkan dapat membentuk sebuah keberhasilan untuk menata kehidupan di Negara Indonesia maju. Perubahan yang melalui lika liku Panjang diharapkan sesuai dengan rencana yang diatur untuk kepentingan bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun